Pelataran T4 FBS, 18 Desember 2012 yang lalu, mendadak diramaikan gambar dari tulisan yang berderet di sepanjang lorong. Tampaknya, gambar tulisan tersebut adalah bentuk perkembangan puisi selama ini. Jika baru-baru ini muncul puisi esai yang dibawa oleh Denny J. A, yang dipertunjukan oleh mahasiswa bahasa dan sastra Indonesia angkatan 2011 ini adalah bentuk puisi grafis. Pameran puisi grafis tidak digelar sendiri, melainkan dimeriahkan pula dengan baca guritan dan diskusi ilmiah bersama tiga sastrawan Jawa Timur yakni Aming Aminudin, Heri Lamongan, dan Tengsoe Thajono. Ada yang istimewa sebab penulis dan juga pembaca geguritan kali ini adalah Tengsoe Thajono sastrawan selain kritikus sastra itu juga dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Bersama Aming Aminudin, Heri Lamongan, dan Tengsoe Thajono diskusi ilmiah pun digelar dengan membahas kumpulan puisi yang berhasil ditulis oleh punggawa sastrawan tersebut. Emoh merupakan judul kumpulan guritan yang membuka wawasan mahasiswa mengenai eksistensi keberadaan bahasa Jawa yang kini mulai luput dari perhatian. Diskusi guritan emoh karya Aming Aminudin, Heri Lamongan dan Tengsoe Thajono itu dibedah oleh Laily Purnamasari mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia 2010 dan Dr. Suharmono Kasiyun, dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. (Putri/syt)
Share It On: