www.unesa.ac.id
Acara dibuka dengan tarian Banyuwangi yang dibawakan oleh mahasiswa BIPA. Meskipun tidak sebagus penari aslinya, minat mahasiswa akan budaya Indonesia dapat diacungi jempol. Sementara itu Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Prof. Bambang Yulianto, M.Pd., berpendapat bahwa pengelolan mahasiswa diharapkan tahun ke tahun lebih baik lagi. Menurut Bambang pengelolaan mahasiswa BIPA harus membentuk tiga pusat yakni Pusat Pengembangan Bahasa dan Sastra, Pusat Pelestarian dan Pengembangan Seni dan Budaya, dan Pusat Pembelajaran BIPA.
“saya harap tahun ke tahun pengelolaan mahasiswa dapat dikelola dengan baik. Dengan adanya pusat bahasa dan sastra, pengembangan budaya, dan pembelajaran BIPA para mahasiswa dapat belajar Bahasa Indonesia dengan baik dan mudah,” ungkanya.
Namun menurut Wakil Rektor Bidang Akademik. Dr. Yuni Sri Rahayu, M.Si., mengungkapkan bahwa Mahasiswa BIPA adalah dorongan untuk mahasiswa Unesa untuk lebih mengenal bahasa-bahasa dunia sehingga keluar zona nyaman. Pasalnya mempelajari bahasa merupakan penentu dari diri seseorang dalam seberaapa luas dapat melihat dunia.
Mahasiswa BIPA tahun akademik 2017/2018 mendapatakan banyak prestasi baik tingkat univeristas dan nasional salah satunya memenangkan lomba pidato juara dua di UNS Semarang. Di tahun akademik 2018/2019 nantinya Unesa akan kedatangan 8 mahasiswa BIPA. Dari 8 mahasiswa tersebut berbeda-beda pula asalnya, ada dari Azerbaijan, Turkmenistan, Thailand, Prancis, Polandia, dan lain-lain. (why/tni)
Share It On: