Himpunan Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling (HMJ BK) mengadakan aksi pengabdian kepada masyarakat di Dusun Ketingan, Desa Sawuhan, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan ini mengusung nama "Jika BK Menjadi". Program kerja HMJ BK ini diawali dengan pengumpulan buku dan penggalangan dana. Kegiatan yang berlangsung dua hari pada 30 dan 31 Mei 2014 ini diikuti 28 anggota HMJ BK. Mereka tinggal di rumah Bapak H. Said Affandi, orang tua dari Ahmad Nizar Zulmi, mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Unesa. "Di sana, kami disambut hangat oleh masyarakat dam warga sekolah di Dusun Ketingan. Keadaan sekolah ini cukup memprihatinkan. Lapangan sekolah tidak ada. Ruang kelas terdiri atas 6 ruang yang 3 ruang digunakan untuk SD dan 3 ruang lainnya digunakan untuk SMP. Jadi 1 ruang kelas diisi dengan 2 kelas yang hanya disekat dengan papan. Bila terjadi pasang air laut, sekolah dan rumah di daerah ini bisa terendam air," tutur Nanda, Ketua HMJ BK. Anggota HMJ BK pada masa pengabdian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tim abdi sekolah dan tim abdi masyarakat. Tim abdi sekolah bertugas memberikan motivasi dan pembelajaran pada siswa SD dan SMP satu atap terbuka Ketingan sedangkan tim abdi masyarakat bertugas membantu pekerjaan warga sekitar yang sebagian besar ialah seorang nelayan. "Kawasan di sana dikelilingi hutan bakau, tambak, dan sungai yang langsung tembus dengan laut. Kalau kita ingin ke sana, hanya ada dua akses jalan yang bisa ditempuh, yaitu melalui sungai yang ditempuh dengan naik perahu sekitar 45 menit dan melalui jalur darat yang bisa ditempuh dengan naik sepeda motor sekitar 60 menit. Terkadang, bila hujan kita tidak bisa mengendarai sepeda motor karena jalan setapak tambak yang kita lewati becek. Jadi siswa yang tinggal di seberang sungai juga harus melewati sungai untuk menuntut ilmu di sekolah," ujar Totok, ketua pelaksana kegiatan ini. "Cita cita dan harapan yang mereka miliki sangat tinggi. Namun, fasilitas pendukungnya tidak memadahi. Mereka berharap pemerintah daerah setempat memperhatikan nasib mereka, memberikan fasilitas pendukung yang layak dan pendirian perpustakaan yang memadai," tambahnya ketika diberbagi pengalaman dengan Reporter Humas Unesa. (Murbi Astui/Byu)