www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) tahun ini difokuskan ke dua daerah yaitu Magetan dan Nganjuk. Khusus di Kabupaten Nganjuk, pimpinan UNESA bersama jajaran pemkab setempat resmi membuka sekaligus melepas mahasiswa KKN di Pendopo, KRT Sosrokoesoemo, Pemkab Nganjuk pada Senin, 13 Maret 2023.
Kepala Seksi KKN, Tutur Jatmiko, S.Pd., M.Kes., menyampaikan, secara umum jumlah pendaftar KKN tahun ini mencapai 2.376 mahasiswa. Dari jumlah itu, di antaranya ada sebanyak 651 mahasiswa yang mengikuti kegiatan kampus mengajar, 213 mahasiswa yang mengikuti studi independen bersertifikat dan 38 mahasiswa mengikuti studi independen internasional pembelajaran khusus bahasa Jepang.
Selain itu, KKN khusus prodi Tata Busana diikuti sebanyak 20 mahasiswa, KKN khusus disabilitas 96 mahasiswa, KKN khusus literasi diikuti 19 mahasiswa dan 5 mahasiswa KKN khusus prestasi olahraga dan 5 orang yang KKN khusus untuk penanganan yang bermasalah dengan kesehatan.
Di Nganjuk, ada 838 mahasiswa yang mengikuti KKN di 27 desa yang diikuti 54 kelompok. Setiap kelompok membawa tema yang berbeda-beda. KKN terhitung berjalan mulai hari ini, 13 Maret sampai 28 Juni 2023. Acara ini dibuka Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan, dan Alumni UNESA, Prof. Dr. Madlazim, M.Si.
Dia mengatakan, KKN tematik merupakan program yang dikemas dalam beberapa tema tertentu. Tahun ini UNESA mengusung lima tema. Di Nganjuk ada tema proyek desa yang diikuti 409 mahasiswa, asistensi mengajar melibatkan 133 mahasiswa, kewirausahaan diikuti 103 mahasiswa, proyek kemanusiaan diikuti 16 mahasiswa dan studi independen diikuti juga 16 mahasiswa.
www.unesa.ac.id
Dia berpesan kepada mahasiswa agar benar-benar menjaga nama baik almamater jangan sampai melanggar aturan desa atau masyarakat setempat. “Pesan Pak Rektor, selama 5 bulan Anda harus mengikuti aturan dan membangun komunikasi atau nuwun sewu kepada tokoh atau kepala desa. Jangan sampai keluyuran di desa lain tanpa pamit. Juga selalu konsultasi kepada dosen pendamping lapangan maupun dosen pendamping mata kuliah,” ucapnya.
KKN, lanjutnya merupakan wadah agar mahasiswa menerapkan ilmu yang didapat di dalam kampus untuk membawa dampak positif bagi masyarakat. Selain itu belajar menjadi pemimpin, bagaimana mengungkapkan pendapat, menggali problem di lapangan dan mencari solusi terbaik untuk menyelesaikannya.
“Di kampus itu kehidupan teori atau tiruan dan ini mahasiswa belajar di kehidupan nyata. IPK sebetulnya syarat untuk daftar pekerjaan, tetapi pengalaman leadership bagaimana hidup di masyarakat adalah bekal penting untuk menghadapi masa depan,” ucapnya.
Mewakili Plt. Bupati Nganjuk, Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Nganjuk, Samsul Huda, SH., M.H., pada kesempatan itu menyambut baik para mahasiswa KKN UNESA. Dia menekankan, kompetensi memang penting, tetapi kemampuan bersosialisasi dan beradaptasi dengan masyarakat juga jauh lebih penting. Ini bisa dilatih dan dikembangkan salah satunya lewat program KKN.
“Saya harap teman-teman tidak hanya belajar, tetapi bisa sama-sama menggali problem dan potensi yang ada di desa serta memberikan sentuhan inovasi sebagai solusinya. Saya harap mahasiswa UNESA bisa membawa warna yang baru bagi tata kelola pemerintahan desa, ekonomi desa, pemberdayaan desa, lembaga pendidikan dan sebagainya,” tutupnya.
Kegiatan ini dihadiri jajaran Pemkab Nganjuk dan jajaran pimpinan UNESA, seksi KKN, para dekan, kaprodi dan para dosen pembimbing lapangan, dosen pembimbing mata kuliah dan para mahasiswa KKN Nganjuk. [Humas UNESA]
***
Penulis: Dian Purnama
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas UNESA
Share It On: