www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA - Sejumlah mahasiswa dari Okayama University, Jepang, melakukan praktikum pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan pembelajaran bahasa Jepang di SMP Labschool Unesa 3 pada Rabu, 15 November 2023.
Mereka adalah Chihiro Kameyama, Yusuke Okochi, dan Manato Ichii. Ketiganya hadir di tengah-tengah siswa-siswi kelas 8 SMP dalam serangkaian kegiatan Asian Teacher Education for Climate Change Education (ATECCE).
Ketiganya membawa topik yang berbeda, yakni materi tentang (1) global warming, (2) ekosistem alam, (3) erupsi gunung berapi. Topik yang diangkat pun tentunya selaras dengan ketiganya yang berasal dari jurusan ilmu pengetahuan alam. Para siswa yang menyaksikan pemaparan dari ketiganya sangat antusias dan interaktif.
www.unesa.ac.id
Siswa-siswi yang hadir semakin antusias tatkala mereka mendapat kesempatan untuk belajar dan mengucapkan bahasa Jepang dengan disaksikan secara langsung oleh penutur aslinya. Meski banyak yang terbatah-batah, dengan penuh semangat dan canda tawa mereka mencoba untuk memperkenalkan diri dan berdiskusi menggunakan bahasa Jepang. Hal ini para siswa lakukan untuk mengasah skill berbahasa Jepang mereka yang selama ini dipelajari
Kepala Sekolah SMP Labschool Unesa 3, Dian Hijrah Saputra, S.Pd., M.M., mengutarakan bahwa dengan adanya program seperti ini akan membantu perkembangan sekolah menuju go internasional. Sebab menurutnya dengan mendapatkan pengalaman pembelajaran dari luar negeri tentang bagaimana proses teaching yang ada di Jepang dan kemudian dibawa kemari, hal itu akan membantu para guru yang ada di SMP Labschool untuk memunculkan lebih banyak inovasi dan kreativitas baru sebagai referensi dalam kegiatan belajar mengajar.
www.unesa.ac.id
Selaras dengan hal di atas, Direktur Labschool UNESA, Prof. Dr. Sujarwanto, M.Pd., berharap kegiatan-kegiatan internasional yang diberlangsungkan mampu mendongkrak status Labschool menuju sekolah internasional. Terutama dalam hal bahasa asing sehingga siswa-siswi harus mampu menguasai salah satunya, entah itu bahasa Jepang, Mandarin, Inggris, maupun bahasa Jerman.
“Kegiatan seperti itu akan mentrigger anak-anak agar terus semangat dalam mengasah skill berbahasa asing” ungkapnya.
Reporter: Rachmaddani Rizki Saputra
Foto: Tim Labshcool UNESA
Share It On: