www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya- Mahasiswa program Permata Sakti Fakultas Ekonomi Unesa mendapatkan program pengenalan budaya melalu webinar bertema “Pengenalan Budaya Mahasiswa Permata Sakti" pada 5 Desember 2020.
Webinar yang dihadiri mahasiswa program permata melalu online tersebut dihadiri Dekan FE Dr. Anang Kistyanto, S.Sos, M.Si, para wakil dekan dan pemateri webinar yakni Hendry Cahyono, S.E.,.M.E.
Hendry Cahyono memaparkan bahwa sejarah kota perdagangan Surabaya sudah aktif sejak zaman kolonial Belanda. Pusat distribusi dagang yang ada di Surabaya yakni di Tunjungan, Pasar Pabean, Pasar Pegirian, Pasar Genteng, Pasar Tunjungan, dan Pasar Blauran.
“Kembang Jepun dahulunya itu menyebutnya kawasan Pecinan. Kawasan ini adalah tempat yang dihuni oleh orang-orang keturunan Tionghoa. Mereka melakukan aktivitas dagang juga dikawasan itu dan di belakang Ampel menjadi pusat dagangnya orang-orang Arab,” tutur Hendry.
Selain itu, Hendry juga menjelaskan tentang konsentrasi GADIS Surabaya.
"Saya menyebutkan GADIS yakni dagang dan industri. Industri-industri di Surabaya, utamanya antara lain galangan kapal, alat-alat berat, pengolahan makanan dan agrikultur, elektronik, perabot rumah tangga, serta kerajinan tangan. Banyak perusahaan multinasional besar yang berpusat di Surabaya serta kawasan industri yakni Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Karangpilang dan Margomulyo,” jelas Hendry. (Madina)
Share It On: