www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) sudah berjalan selama 2 semester. Lembaga Perkembangan Pembelajaran dan Profesi (LP3) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mengadakan Rapat Koordinasi Ekuivalensi Mata Kuliah RPL di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya pada 17-18 November 2022.
Rektor UNESA, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., dalam sambutannya mengatakan program RPL yang sudah berjalan ini merupakan upaya dalam membantu pemerintah karena melalui program ini dapat meningkatkan rekognisi pegiat desa. Evaluasi yang sedang diadakan merupakan cara penting memastikan kualitas program yang bakal dijadikan percontohan nasional.
“RPL ini sebenarnya sama dengan kasus kita saat awal kurikulum MBKM yang merupakan perubahan dan butuh evaluasi berkala. Bisa dikatakan sesuatu yang baru, sehingga perlu banyaknya penyesuaian seperti konversi SKS dan sebagainya,” jelasnya.
Cak Hasan juga menambahkan ada sejumlah daerah yang sudah menyiapkan anggaran untuk RPL di beberapa perguruan tinggi. Dia berharap dengan evaluasi yang berlangsung dapat mencermati kekurangan yang ada, sehingga SDM yang sedang dikembangkan di UNESA benar-benar bermutu.
“Kita memang harus bekerja keras dan fokusnya harus selain pada program RPL juga pada mahasiswa regular. Kualitas dan mutunya akan tetap terjaga bahkan ditingkatkan,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua LP3 UNESA, Dr. Bachtiar Syaiful Bachri, M.Pd. dalam laporannya mengatakan program RPL di UNESA merupakan salah satu bentuk kerja sama dengan Kemendes PDTT. Kerja sama tersebut telah dimulai sejak tahun 2021 bersama Kabupaten Bojonegoro dengan total 605 mahasiswa yang mengikuti program tersebut.
“Evaluasi yang diadakan terdiri dari empat rangkaian kegiatan yang digelar mulai hari ini sampai Minggu. Sementara untuk Kamis-Jumat berfokus pada sinkronisasi data perkuliahan dan Sabtu-Minggu berfokus pada evaluasi,” bebernya. Dalam waktu dekat pihaknya akan mengembangkan bahan ajar yang desain dari hasil sinkronisasi dan evaluasi RPL.
Ketua Divisi Penerimaan Mahasiswa Baru, Awang Dharmawan, S.Ikom, M.A. menyebutkan terdapat lima prodi yang menjadi rujukan program RPL, yakni S-1 Pendidikan Luar Sekolah, S-1 Ilmu Administrasi Negara, S-1 Manajemen, S-1 Akuntansi, dan S-1 Sosiologi. Prodi yang dipilih akan mengakomodasi tentang keahlian yang dibutuhkan oleh mahasiswa yang merupakan perangkat desa di Bojonegoro.
“Dipilihnya jenjang S-1 karena para perangkat desa hanya lulusan SMA sehingga untuk meningkatkan SDM agar memiliki pengalaman belajar S-1 di Unesa tentu kita akomodasi peluangnya sehingga akhirnya Unesa juga bisa membantu memenuhi standar kemampuan yang sifatnya pendidikan formalnya,” bebernya.
www.unesa.ac.id
Program kerja sama ini akan terus dikembangkan, bahkan untuk jenjang S-2. Beberapa daerah lain juga sudah menemui bidang akademik untuk membahas terkait RPL yang merupakan program baru dan dibilang unik, salah satunya dari Madiun.
Dalam kegiatan ini hadir Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd., Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bojonegoro, Drs. Muridan, M.M., Kasubid Koordinator Swadaya Masyarakat Sumantri, S.Sos., M.M., beberapa ketua satuan dan admisi, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, dan Kaprodi terkait serta tamu-tamu penting lainnya. [HUMAS UNESA]
Penulis: Mohammad Dian
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: