Taburan karya dan kecantikan dalam cipta karya tata rias mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Rias UNESA
Unesa.ac.id, SURABAYA—Berbagai macam produk hasil karya mahasiswa dan model-model cantik nan unik berjejer rapi di halaman Gedung Rektorat Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Kampus Lidah Wetan, pada Sabtu, 15 Juni 2024 malam. Mahasiswa prodi S-1 Pendidikan Tata Rias menyelenggarakan cipta karya rias bertemakan “Explore of Beauty.”
Acara tersebut merupakan project mata kuliah terakhir bagi mahasiswa Tata Rias angkatan 2020 untuk menuntaskan perkuliahan. Kegiatan ini melibatkan empat kelompok dengan jenis keahlian kecantikan yang berbeda.
Kelompok tersebut dibagi menjadi empat sub, yaitu kelompok Skin Project dengan judul ‘Glows of Beautiful Skin,’ kelompok Fantasy Project dengan judul ‘Yin & Yang,’ kelompok Hair Project dengan judul ‘Sparkling Beauty Hair’, dan kelompok Wedding Project dengan judul ‘Surabaya Multiethnic Weddingverse.’
Total perias muda yang terlibat dalam kegiatan ini yakni 66 mahasiswa dan menampilkan 36 model dan 30 hasil produk. Pada kelompok Skin Project menampilkan berbagai teknik rias dan produk perawatan kulit. Tujuannya untuk mencapai kulit yang bercahaya dan sehat. Produk yang dihasilkan berupa produk skincare yang inovatif, dan teknik perawatan kulit yang menonjolkan keindahan alami kulit setiap pemakainya.
Kemudian kelompok Fantasy Project menampilkan riasan fantasi dengan menggabungkan elemen-elemen kontras dalam filosofi Yin dan Yang, menciptakan tampilan yang dramatis dan artistik. Teknik makeup yang diaplikasikan sangat kreatif dan tidak konvensional untuk menghasilkan riasan yang memadukan kegelapan dan terang, kelembutan dan kekuatan.
Selanjutnya kelompok Hair Project menampilkan berbagai gaya rambut yang mempesona dan berkilau, menggunakan teknik-teknik styling yang inovatif. Produk perawatan rambut yang dihasilkan dapat memberikan hasil terbaik. Proyek ini memperlihatkan bagaimana rambut dapat menjadi mahkota yang memancarkan keindahannya.
Mahasiswa Prodi S-1 Pendidikan Tata Rias yang terlibat sukseskan Explore of Beauty.
Terakhir, kelompok Wedding Project menampilkan pernikahan adat Surabaya Pegon yang mencakup keberagaman budaya atau etnis dari beberapa suku di Indonesia seperti suku Arab, Belanda, Tiongkok, dan Jawa. Tidak hanya itu, terdapat juga produk pra-nikah, riasan pengantin, desain dekorasi pelaminan, serta kerajinan-kerajinan pernikahan yang disesuaikan dengan ciri khas kota Surabaya dan Surabaya Pegon.
Karya yang ditampilkan tersebut menuai perhatian dan pujian para penonton. Sorak-sorai para orangtua terdengar dari berbagai sisi halaman. Mereka memberikan dukungan dengan cara meneriaki dan merekam anaknya ketika catwalk. Bahkan sering ditemui banyak penonton yang berswafoto dengan para model dan mengunjungi booth-booth produk yang dipajang pada sisi kanan dan kiri panggung.
Koorprodi Pendidikan Tata Rias, Nia Kustianti, S.Pd., M.Pd., mengucapkan rasa senang terhadap keberhasilan mahasiswa dalam mengerjakan penugasan selama semester akhir ini. “Tampilan sekaligus pameran yang luar biasa. Saya lihat mahasiswa benar-benar fokus mengerjakan project cipta karyanya,” ujarnya. Dia berharap semangat mahasiswa tidak berhenti sampai sini. Mereka harus bisa mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam tata rias lebih dalam lagi.
Wakil Dekan Fakultas Tekni, Prof. Dr. Agus Wiyono, S.Pd., M.T., mengapresiasi persembahan mahasiswanya itu. Dia berharap ke depannya mahasiswa lulusan pendidikan tata rias dapat mengasah ide serta kreativitasnya lebih baik lagi di dunia kerja nanti. “Setelah selesai kuliah sudah punya bekal menjadi pengusaha atau entrepreneur-entrepreneur muda yang inovatif,” ucapnya.
Wakil rektor bidang Hukum, Ketatalaksanaan, Keuangan, Sumber Daya dan Usaha, Dr. Bachtiar Syaiful Bahri, M.Pd., juga mengapresiasi tampilan yang memukau dan hasil produk yang beragam dari cipta karya rias tersebut.
Dia menyebut bahwa program MBKM yang digalakkan pemerintah bukan sekedar kemampuan akademik mahasiswa saja, namun juga kemampuan bersifat praktik pun dapat dibuktikan selama perkuliahan dengan salah satunya menggunakan model project based learning. “Nanti, hasil-hasil produk yang sudah dibuat mahasiswa pada tugas akhir ini dapat dipertanggungjawabkan serta diajukan hak cipta,” tutup pria asal Surabaya itu.[]
***
Reporter: Fionna Ayu Shabrina (FMIPA)
Editor: @zam*
Foto: Dok Tim Explore of Beauty
Share It On: