www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya—Empat mahasiswa Unesa berhasil membuat pestisida dengan bahan dasar yang ramah lingkungan (biopestisida). Mereka adalah Rahmawati, Fajar Septyana, Mahesa Ahmad, dan Lilis Suryandari yang merupakan tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Penelitian Eksakta dari Jurusan Biologi.
Dilansir dari MEPNews.id penggunaan pestisida adalah upaya untuk meningkatan hasil pertanian dengan pengendalian hama, salah satunya adalah ulat grayak. Ulat grayak merupakan larva dari ngengat Spodoptera litura. Hama ini umumnya menyerang tanaman padi, jagung, dan berbagai jenis sayuran sehingga menimbulkan kerusakan daun yang cukup parah.
Pada umumnya petani mengggunakan pestisida kimiawi untuk membasmi hama karena umumnya dapat membunuh hama secara cepat. Namun, penggunaan pestisida kimiawi juga memberikan dampak negatif pada lingkungan. Selain itu, hama juga cenderung menjadi resisten terhadap pestisida kimia. Berdasatkan hal itu keempat mahasiswa tersebut membuat biopestisida dari filtrat tumbuhan buta-buta (Excoecaria agallocha).
Bahan yang digunakan adalah daun tumbuhan buta-buta yang dapat dijumpai di kawasan mangrove. “Kami mencoba membuat biopestisida dengan menggunakan filtrat daun agar kelak petani dapat mengaplikasikannya secara mudah”, papar Rahmawati, ketua Tim. Hasil penelitian mahasiswa yang dibimbing oleh Reni Ambarwati, S.Si, M.Sc. ini menunjukkan bahwa filtrat daun tumbuhan buta-buta dapat menyebabkan mortalitas ulat grayak sehingga berpotensi digunakan sebagai biopestisida.(EM)
Share It On: