www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya-Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Surabaya mengadakan Webinar Pendidikan pada hari ini, 28 Mei 2021. Webinar ini dilaksanakan menggunakan platform Zoom dan live Youtube yang dimulai pada pukul 07.30 WIB dengan menghadirkan tiga orang narasumber yakni Dr. Sifak Indana, M.Pd., Djoko Prakoso, S.Pd., dan, Binti Neng Tutiul Qoni’ah.
Djoko Prakoso, S.Pd dari Tim MGMP IPA Surabaya serta sebagai guru SMP 13 Surabaya dalam penyampaiannya mengatakan bahwa sekolah, guru, siswa dan orang tua harus saling bekerja sama dan berkontribusi. “Siswa diharuskan berliterasi sebelum pembelajaran dan mengerjakan soal-soal AKM,” tuturnya. “Jika hasilnya belum baik dari hasil uji coba atau latihan soal pada siswa hasilnya masih kurang, maka perlu diadakan evaluasi cara belajar mengajar,” tutur Djoko.
Sementara itu, Dr. Sifak Indana, M.Pd., Wakil Dekan III FMIPA sekaligus Dosen Jurusan Biologi Unesa mejelaskan bahwa kemampuan literasi siswa masih rendah, kurang berpikir kritis dan lemah dalam memecahkan masalah, serta sulit dalam pengolahan informasi.
Selain itu, juga sulit menghadapi masalah atau soal baru. Penilaiaan yang bersifat standar secara umum masih rendah dan hanya memberikan penilaian bukan umpan balik kepada siswa. “Sejalan dengan peraturan Kemendikbud, maka muncul AKM ini, AKM akan mengukur keterampilan dasar yakni literasi dan numerasi,” jelasnya. “Dengan asesmen kompetensi minimum literasi dan numerasi, kita siapkan siswa penerus bangsa yang mampu menghadapi abad ke-21,” tambah Binti.
Kemudian, Binti Neng Tutiul Qoni’ah mengatakan, kecakapan hidup di abad ke-21 ialah kecapakan dalam hal belajar dan berinovasi, penggunaan teknologi, serta dapat hidup bekerja dan berkontribusi pada masyarakat. Manfaat dari AKM sebagai potret kualitas pembelajaran, umpan balik peningkatan kualitas pembelajaran, dan dasar pengusunan program.
Sejalan dengan kompetensi dalam Asesmen Kompetensi Minimum. “Kompetensi AKM ada dua yaitu literasi membaca yang di dalamnya ada aspek memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksi. Dan literasi matematika (numerasi) ada konsep, prosedur, fakta, serta alat matematika,” tutur Binti. (Madina)
Share It On: