Kegiatan Sosialisasi MBKM Studi Independen UNESA
Unesa.ac.id, SURABAYA—Subdirektorat Pertukaran Mahasiswa dan Mobilitas Akademik UNESA menyelenggarakan sosialisasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Studi Independen pada Jumat, 5 Juli 2024 secara daring. Mahasiswa selingkung kampus ‘Rumah Para Juara’ menghadiri sosialisasi yang disampaikan Kepala seksi Studi Independen, Dwi Anggorowati Rahayu, S.Si., M.Si.
Dia menjelaskan, bahwa MBKM studi Independen yang diselenggarakan bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam sebuah kegiatan proyek yang diinisiasi secara mandiri, produknya nanti dapat diikutkan pada lomba berskala nasional maupun internasional yang relevan dengan keilmuannya. Projek tersebut bisa dalam bentuk teknologi maupun rekayasa sosial yang pengerjaannya dapat dilakukan secara mandiri maupun berkolaborasi dengan mahasiswa dari prodi lain.
Studi Independen terbagi menjadi dua skema, yaitu studi independent flagship Kemendikbudristek dan studi independen yang bersifat mandiri. Ada beberapa persyaratan bagi mahasiswa yang akan mengikuti studi independen, diantaranya, 1) mahasiswa aktif pada program sarjana (S1) dan vokasi (D4) Universitas Negeri Surabaya, 2) mahasiswa telah menempuh minimal 80 SKS, 3) mahasiswa aktif di tahun ketiga dan keempat untuk jenjang S1 (minimal 5 semester) dan tahun keempat untuk jenjang D4.
Selanjutnya, 4) mahasiswa belum dinyatakan lulus yudisium kelulusan dan tidak diizinkan mengikuti yudisium kelulusan selama pelaksanaan program Studi Independen, 5) mahasiswa berkomitmen penuh dan tidak sedang menjalankan program pengambilan data skripsi, 6) mahasiswa memiliki IPK minimal sesuai dengan prasyarat dari masing-masing mitra, 7) mahasiswa mempunyai komitmen dan bersedia dalam menjalankan kegiatan studi independent dengan durasi 1-2 semester sesuai dengan ketentuan masing-masing mitra.
Berikutnya 8) ketika sudah diterima program studi independen, mahasiswa diwajibkan untuk melengkapi sejumlah dokumen, antara lain scan kartu mahasiswa; buku rekening tabungan; surat rekomendasi dari pimpinan bidang Akademik, Mahasiswa, dan Alumni, 9) mahasiswa yang dinyatakan lolos program Studi Independen akan mendapatkan ketentuan konversi nilai sesuai peraturan rektor nomor 18 tahun 2023.
Konversi nilai tersebut setara 20 sks pada matakuliah yang disediakan oleh masing-masing prodi atau paket mata kuliah yang disediakan universitas.
Lebih lanjut, waktu pelaksanaan studi independen dalam skema kemendikbudristek dilakukan minimal 4 bulan dalam dua periode yaitu periode Februari sampai Agustus dan periode September sampai Januari. Sedangkan pada skema mandiri dilakukan sesuai kurikulum program studi di semester gasal atau genap.
Mekanisme pelaksanaan studi independen terdiri dari beberapa tahapan, yaitu pendaftaran, seleksi, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan dan penilaian. Pada tahapan pendaftaran, mahasiswa diarahkan untuk membentuk kelompok. Satu kelompok berisi 10 anggota dari lintas prodi atau jurusan, supaya mereka dapat mempererat kolaborasi antar teman lintas disiplin ilmu.
“Setelah membentuk kelompok, mereka dapat merencanakan konsep awal yang akan dibuat pada proposal studi independen. Tentu dalam pembuatan proposal ini berbeda dari matakuliah biasa, karena nanti proyek yang dibuat akan dikompetisikan.
Untuk proposal-proposal yang akan diseleksi selanjutnya diarahkan ke Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang relevan dengan projek yang akan dikembangkan mahasiswa. Setelah itu mahasiswa dapat berkomunikasi dengan tim kerjasama program studi untuk mendapatkan list mitra-mitra yang dapat diajak kerjasama.
Pada tahap pemantauan dan evaluasi, tim MBKM akan terus memantau progres yang dilaksanakan mahasiswa setiap harinya melalui pengisian logbook. Di akhir kegiatan pada tahap laporan dan penilaian, mahasiswa dapat mempresentasikan produknya di depan DPL dan mentor atau mitra terkait,” bebernya.
Kasubdit MBKM, Jacky, Sos., M.Si., mengungkapkan bahwa sebenarnya program studi independent ini adalah pilihan terakhir yang bisa dipilih mahasiswa. Dari 5.800 pendaftar MSIB dan 3.000 pendaftar kampus mengajar, studi independen mandiri menjadi pilihan terakhir mahasiswa.
Harapannya dari kegiatan studi independen mandiri ini mengembangkan proyek-proyek yang out of the box, yang mana produk yang dihasilkan ini berupa karya unik atau fenomenal yang bernilai tinggi serta dapat diikutsertakan dalam perlombaan baik di skala nasional maupun internasional.
***
Reporter: Fionna Ayu Shabrina (FMIPA)/Muhammad Dian Purnama (FMIPA)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas UNESA
Share It On: