www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya – Pandemi covid-19 telah memaksa masyarakat untuk lebih peka terhadap kesehatan dan merubah perilaku mereka sesuai dengan aturan kesehatan. Sosialisasi menjadi salah satu langkah penting untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat mengenai virus covid-19 ini. Universitas Negeri Surabaya bekerja sama dengan Satgas bidang perubahan perilaku di bawah koordinasi dari Badan Nasional Bencana Nasional.
Pelatihan duta gerakan perubahan perilaku yang diikuti 200 lebih mahasiswa pada Minggu, (22/11) melalui Zoom dan live youtube. Dalam acara ini, turut hadir Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. (Rektor Unesa), Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd. (Wakil Rektor Bidang Akademik), Dr. Agus Hariyanto, M.Kes.( Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni), Sonny Harry B Harmadi (Ketua bidang perubahan perilaku) serta dua pemateri yaitu Fimela Apriany dan Rama Gusti Anuga.
“Kita sudah siapkan 6000 lebih mahasiswa yang akan membantu dalam rangka memotong rcovid-19 ini” terang Rektor Unesa. Dalam sambutannya pula, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. atau lebih akrab dipanggil cak Hasan juga menyampaikan bahwa perlu adanya kesadaran diri untuk lebih tanggap terhadap apa yang tengah terjadi saat ini, seperti tetap menjaga jarak, hindari kerumunan, memakai masker dan tetap menjaga kesehatan. Perguruan tinggi juga diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pandemic yang tengah berlangsung saat ini.
“Indonesia saat ini perlu uluran tangan dari kita semua, komitmen dari kita semua, kepedulian kita semua untuk merubah perilaku dengan 3 M” tambahnya.
Cak hasan juga menuturkan bahwa Unesa sendiri sangat responsive dalam menangani pandemi ini, hal tersebut dibuktikan dengan penanganan cepat yang dilakukan Unesa ketika 15 mahasiswa Unesa terjebak di Wuhan, awal tahun 2020 lalu.
Tahun ini, melalui program KKN relawan covid-19 secara serentak yang dilaksanakan dari sabang sampai merauke, melalui para mahasiswa Unesa. Mereka akan secara intens melakukan edukasi kepada masyarakat di lingkungannya untuk selalu menerapkan protocol kesehatan yang sudah dianjurkan oleh pemerintah.
Sonny Harry B Harmadi menjelaskan bahwa selama pandemic ini, ada banyak hal yang akhirnya dapat kita pelajari dengan baik. Pemerintah bersama dengan satgas covid – 19 merubah dari yang awalnya darurat kesehatan masyarakat berubah menjadi ketahanan kesehatan masyarakat. “Dimana ketahanan masyarakat ini menempatkan perubahan perilaku sebagai ujung tombak penanganan covid-19” pungkasnya.
Acara pelatihan ini, para mahasiswa akan mendapatkan banyak informasi perihal pembekalan duta perubahan perilaku yang disampaikan oleh Fimela Apriany. Dalam materinya, ia menyampaikan bagaimana cara untuk melakukan sosialisasi, tata cara yang harus dilakukan dan berbagai hal lainnya. Para mahasiswa akan melakukan sosialisasi ini selama masa KKN yang mereka jalani. Selain itu, dalam perjalanannya kedepan, para mahasiswa yang menjadi duta perubahan perilaku juga akan dibekali aplikasi guna melaporkan jalannya sosialisasi yang mereka lakukan dan bagaimana respon yang mereka terima. Tentunya, para mahasiswa lebih diutamakan untuk melakukan sosialisasi di sekitar lingkungan tempat tinggalnya, agar lebih efisien dan efektif.
Rama Gusti Anuga dalam materinya memberikan penjelasan kepada mahasiswa, bagaimana cara penggunaan aplikasi untuk pelaporan sosialisasi tersebut. dari mulai log in hingga penjelasan setiap sub-subnya. Disamping itu, para mahasiswa juga diberikan kesempatan bertanya agar lebih memahami konsep aplikasi secara detail.
Melalui program ini, tentunya mahasiswa dapat berkontribusi besar dalam memberikan edukasi melalui sosialisas ke masyarakat di lingkungan sekitar. “Satu mahasiswa berdampak luas, jika satu mahasiswa dapat mengubah satu orang saja. Maka, ini dapat berdampak pada satu keluarga , satu RT, satu RW bahkan keluarga-keluarga yang lain. sehingga terjadi perubahan yang kolektif, “ pungkas Cak Hasan. (Hasna)
Share It On: