www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Shofiyah Arta Miranda, mahasiswi S-1 Pendidikan Tata Rias, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) bakal mewakili Indonesia dalam Worldskills Competition di Lyon, Prancis pada September 2024 mendatang. Terpilihnya dia sebagai salah satu wakil Indonesia dalam acara tersebut berkat prestasi demi prestasi yang telah diraih sejak di SLTA hingga di bangku perkuliahan.
Dia pernah meraih medali emas bidang 'Beauty Therapy' dalam kompetisi nasional yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada Oktober 2022.
"Saya dapat emas pada kompetisi itu dan dipercaya mewakili Indonesia ke tingkat dunia. Sekarang lagi mempersiapkan diri dan berlatih di Puspita Martha International Beauty School Jakarta. Saya juga ikut training center selama beberapa bulan jelang lomba," ucap perempuan kelahiran 17 Agustus 2004 itu.
Dia mengatakan, beauty therapy merupakan salah satu bidang keterampilan yang dilombakan dalam Worldskills Lyon 2024. Selain bidang kecantikan, juga ada bidang memasak.
Memasak merupakan salah satu keterampilan yang akan ditampilkan pada Worldskills Lyon 2024 nanti. Kebetulan, salah satu tradisi kota Lyon yang paling terkenal adalah keahlian memasaknya.
"Dalam bidang beauty therapy, keterampilan yang diperlombakan meliputi advance facial with ultrasonic, body treatment with hot stone, makeup dan nail art. Tahun ini temanya ‘Bredel International’. Kompetisi ini saya lebih fokus ke jasa kecantikan dan body treatment," bebernya.
Perempuan 19 tahun itu menceritakan bahwa awal mulanya dulu ia tidak suka pada dunia kecantikan dan lebih menggemari menggambar. Tapi, kedua orang tuanya memintanya untuk melanjutkan salon milik keluarga, sehingga mau tidak mau dia harus belajar tentang dunia kecantikan.
“Ternyata saya lama-lama suka, jadi saya asah skill saya hingga akhirnya saya dapat ikut lomba ini. Keluarga juga aktif mendukung minat dan potensi saya, karena saya anak pertama dari 2 bersaudara,” ungkapnya.
Misinya itulah yang membawanya masuk prodi S-1 Pendidikan Tata Rias melalui jalur undangan prestasi SNBP. “Saya mulai menyadari jika skill saya di bidang tata kecantikan ini pada saat SMK kelas 11, karena saat itu saya asah skill hingga bisa mengikuti lomba-lomba,” ucapnya.
Untuk sampai di titik ini tentu bukan hal yang mudah bagi Shofi karena harus melewati berbagai tahap seleksi mulai dari tingkat kota, provinsi, hingga nasional. Persiapan yang dilalui juga bukan hal yang gampang. Dengan waktu yang dibutuhkan untuk latihan bisa berbulan-bulan dan bertahun-tahun.
Tantangan yang dihadapi salah satunya karena diselenggarakan secara online melalui zoom sehingga setiap pergerakan akan terekam, dan jika terkendala sinyal atau zoom tidak jelas, maka juri akan meminta video kembali sehingga sinyal juga harus stabil. “Untuk kuliah, nanti menunggu keputusan dekan, biasanya diberi dispensasi," kata alumni SMKN 6 Surabaya itu.
Dia berharap bisa memanfaatkan waktu untuk berlatih dan bisa membanggakan Indonesia di mata peserta dan negara lainnya. “Semoga mendapat support penuh dari kampus untuk berjuang mengharumkan nama Indonesia dan UNESA di mata dunia," harapnya. []
***
Penulis: Muhammad Azhar Adi Mas’ud
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Shofiyah Arta Miranda
Share It On: