Berbagai koleksi Pemeran Kesejarahan Pekan Fisipol UNESA
Unesa.ac.id. SURABAYA—Para pelajar, mahasiswa, civitas academica dan sebagian masyarakat umum menghadiri “Pameran Kesejarahan” yang diselenggarakan Prodi Pendidikan Sejarah di Gedung Srikandi I6 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Kampus 1 Ketintang.
Pameran bertajuk “Gelar Karya Nasional” dengan tema “Menapak Masa Lalu Menembus Ruang dan Waktu” ini merupakan rangkaian dari Pekan Fisipol. Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari yaitu mulai Senin-Selasa, 22-23 Juli 2024.
Dalam pameran ini, pengunjung dapat melihat berbagai artefak bersejarah seperti sertifikat, mata uang masa kolonial, arsip perdagangan Batavia, toran terpintan dari Surabaya, dan replika lontar Nagarakertagama.
Selain itu, koran-koran dari tahun-tahun tertentu, serta berbagai arsip yang dapat diakses di rumah sejarah. Artefak-artefak ini merupakan koleksi dari rumah sejarah dan alumni sejarah yang memiliki nilai edukatif tinggi.
Pembukaan Pameran Kesejarahan Pekan Fisipol UNESA ditandai dengan pengguntingan pita.
Acara ini diprakarsai Prodi Pendidikan Sejarah bersama Lab Sejarah UNESA bekerja sama dengan UPTD Museum dan Gedung Seni Budaya Kota Surabaya, melibatkan empat museum, yaitu Museum HOS Tjokroaminoto, Museum Dr. Soetomo, Museum Pendidikan Surabaya, dan Museum W.R. Supratman. Laboratorium sejarah dari kampus lain seperti UINSA juga ikut berpartisipasi.
Izzatul Fajriyah, PIC acara, menyampaikan bahwa tujuan pameran ini adalah untuk membuka rangkaian acara Pekan Fisipol serta memberikan pemahaman lebih dalam mengenai sejarah kepada masyarakat.
"Pemeran ini menjadi sarana komunikasi masyarakat untuk menapaki kehidupan yang lebih bermakna melalui penggalan museum," jelasnya.
Kegiatan ini dibuka jajaran pimpinan Fisipol. Dekan Fisipol, Dr. Wiwik Sri Utami, M.P., menyampaikan bahwa Pekan Fisipol bertujuan untuk menyebarkan informasi mengenai fakultas yang baru berdiri di UNESA.
Pameran kesejarahan UNESA "digeruduk" pelajar SMA se-Kota Surabaya
"Kami ingin menyebarkan informasi mengenai apa saja yang dimiliki oleh Fisipol," ujarnya. Pekan Fisipol, yang berlangsung selama satu minggu, mencakup berbagai kegiatan seperti seminar, pameran karya, bedah buku, dan jalan sehat.
Muhammad Triyanpanto Agustino, S.Sos., perwakilan UPTD Museum dan Gedung Seni Surabaya, mengapresiasi acara ini karena turut mendukung sosialisasi museum di Surabaya. "Kegiatan ini memiliki korelasi dengan tugas kami dalam mensosialisasikan museum kepada masyarakat," ungkapnya.
Salah satu guru SMA Negeri 19, Rani Haniwati, mengomentari acara ini dengan antusias. "Saya dan anak-anak saya hadir di sini untuk memberikan dukungan penuh. Dengan acara ini, anak-anak bisa tahu warisan peninggalan secara langsung, tidak hanya dari teori di ruang kelas," katanya.
Pimpinan Fisipol, koorprodi, dosen, mahasiswa selingkung Fisipol serta jajaran mitra yang terlibat dalam Pameran Kesejarahan Pekan Fisipol UNESA.
Ia berharap acara seperti ini dapat diadakan secara berkelanjutan setiap tahun atau semester, agar siswa lebih mencintai budaya nasional dan memahami identitas nasional dari masa lalu. Pengunjung lainnya juga menilai acara ini sangat penting untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai sejarah kepada siswa-siswi SMA.
Pameran ini bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa sejarah memiliki laboratorium serta memajukan program studi mereka sendiri. Kerja sama dengan laboratorium lain dan museum di Surabaya diharapkan menghadirkan pameran kesejarahan yang menarik dan edukatif.
Kegiatan ini diharapkan menjadi wadah bagi masyarakat, terutama generasi muda, dapat memahami sejarah lebih mendalam dan termotivasi untuk melestarikan warisan budaya dan sejarah bangsa.[*]
***
Reporter: Zakariya Putra Soekarno (Fisipol), dan Farhan Bachtiar (Fisipol)
Editor: @zam*
Foto: tim HUMAS UNESA
Share It On: