Kegiatan Talkshow Peluang dan Tantangan Media di Indonesia dihadiri dosen dan mahasiswa selingkung Fisipol UNESA
Unesa.ac.id. SURABAYA—Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyelenggarakan Pekan Fisipol. Kegiatan yang mulai bergulir pada Senin, 22 Juli 2024 hingga satu minggu ke depan ini terdiri dari serangkaian kegiatan.
Pekan Fisipol dimulai dengan Talkshow: Peluang dan Tantangan Media Indonesia di Tengah Isu Globalisasi oleh Prodi Ilmu Komunikasi secara daring pada Senin, 22 Juli 2024 pagi.
Talkshow ini menghadirkan dua narasumber dari Aliansi Jurnalis Independen Kota Surabaya Eben Haezer dan produser berita dari Russia Today (RT) Fauzan Al Rasyid bersama moderator, Muhammad Danu Winata, dosen prodi Ilmu Komunikasi UNESA. Kegiatan ini dihadiri jajaran pimpinan, dosen, dan mahasiswa selingkung Fisipol.
Dekan Fisipol, Dr. Wiwik Sri Utami, M.P., menuturkan, kegiatan ini menandai perubahan nama fakultas dari Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) menjadi Fisipol. Perubahan nama ini resmi berlaku sejak 1 April 2024 lalu.
"Kami berharap Pekan Fisipol dapat memberikan kontribusi aktif, memperkaya pengalaman dan pengetahuan kepada mahasiswa. Serta semoga kegiatan ini memberikan pengalaman bermakna yang meningkatkan kompetensi akademik, terutama di bidang media," ucapnya.
Pada kesempatan ini, Eben Haezer membahas perkembangan media di Indonesia, menyoroti tantangan yang dihadapi media massa di era digital. Menurutnya, media lokal era digital saat ini membuat informasi lebih banyak dikonsumsi melalui media sosial.
Sementara media massa berbasis online semakin menjamur. Dengan begitu di era disrupsi ini menciptakan persaingan ketat, tidak hanya antar-media lokal, tetapi juga dengan media internasional.
Dia juga menyoroti kebebasan informasi dan aktivitas jurnalistik di Indonesia masih belum ideal, seringkali terhambat dengan adanya pembatasan dalam aktivitas jurnalistik.
"Media kita masih mengandalkan citizen journalism, yang sering kali sumber informasinya belum terverifikasi," ucapnya.
Menurutnya, media di Indonesia masih menghadapi dilema keberlanjutan ekonomi dan harus beradaptasi dengan era keterbukaan informasi. Dalam menghadapi dilema tersebut tidak hanya beradaptasi, tetapi juga bisa bersaing dengan media online global.
Sementara itu, Fauzan Al Rasyid berbagi perspektifnya dari pengalaman bekerja di media internasional. Ia menjelaskan bahwa media Rusia, tempatnya bekerja, berusaha memperluas jangkauan dengan membuka cabang internasional.
Serta seringkali dipengaruhi ideologi dan melihat dominasi media barat sebagai tantangan.
Dia mengakui bahwa media Rusia sering disalahpahami dan harus berjuang untuk mendapatkan informasi yang akurat dan tepat waktu.
Fauzan juga menyoroti perkembangan demokrasi di Rusia sejak 1991, yang kini menyediakan ruang lebih bagi kebebasan pers, serta menekankan pentingnya keterbukaan informasi sebagai faktor utama dalam jurnalistik.
“Demokrasi ini mulai tumbuh di Rusia, dengan media seperti Moscow Times berani mengkritik pemerintahan yang menunjukkan adanya dinamika dalam lanskap media Rusia,” tuturnya.
Sebagai informasi, selama seminggu ke depan, Pekan Fisipol menyuguhkan beberapa kegiatan yang diselenggarakan prodi selingkung Fisipol sebagai berikut; bedah buku, seminar nasional, talkshow softskill, jalan sehat dan peresmian landmark, pameran, lomba karya ilmiah tingkat nasional, hingga kegiatan pengelolaan jurnal ilmiah.[]
***
Reporter: Sindy Riska Fadillah (Fisipol)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: