Talkshow Soft Skills dalam rangka Pekan Fisipol ini diikuti mahasiswa selingkung Universitas Negeri Surabaya (UNESA)
Unesa.ac.id. SURABAYA—Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melalui Lab Demokrasi PMP-KN, Prodi PPKn menyelenggarakan Talkshow Soft Skills secara daring dengan tema “To Be Smart Digital Citizenship: Etika Komunikasi di Era Digital” pada Kamis, 25 Juli 2024.
Sebagai pembicara, penyelenggara kegiatan yang termasuk rangkaian Pekan Fisipol ini menghadirkan Kepala Sekolah Public Speaking and Broadcasting Indonesia sekaligus dosen Universitas Negeri Padang (UNP), Dr. Nofrion, M.Pd. Dia menekankan pentingnya soft skill dalam era globalisasi dan komunikasi digital.
Menurutnya, keberhasilan di dunia kerja tidak hanya ditentukan keahlian teknis, tetapi juga kemampuan dalam berkomunikasi, bekerja sama, dan beradaptasi. Di era digital saat ini, perubahan dalam teknologi informasi telah mengubah cara komunikasi manusia, dari tatap muka menjadi komunikasi virtual yang tidak terbatas oleh waktu dan ruang.
“Mahasiswa perlu memahami pentingnya membangun soft skill dan etika komunikasi untuk menghadapi tantangan di masa depan,” ucapnya dalam pelatihan yang diikuti mahasiswa itu.
Di samping itu, Nofrion juga menyoroti perbedaan dalam cara berkomunikasi antar generasi yang dapat menyebabkan kesalahpahaman. Karena itu diperlukan pemahaman pentingnya penggunaan diksi yang tepat dan sopan dalam berkomunikasi, terutama dalam konteks formal.
Selain diksi, melakukan refleksi setelah berkomunikasi juga penting yaitu dapat membantu dalam meningkatkan kualitas komunikasi. Pun, siklus komunikasi yang baik perlu diperhatikan yang melibatkan berpikir, berucap, bertindak, dan melakukan refleksi.
Dia menekankan, proses komunikasi yang baik memerlukan kesadaran akan keberagaman untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif. Terakhir, beliau menekankan pentingnya pembelajaran berkelanjutan dalam membangun kemampuan komunikasi yang baik sebagai kunci untuk memperluas jaringan hubungan dan meningkatkan peluang di masa depan.
Dia berpesan kepada peserta agar memahami betul cara berselancar di dunia digital, termasuk tantangan dan peluangnya. Dunia digital meninggalkan jejak. Setiap tindakan dan kata yang diucapkan di media sosial meninggalkan jejak yang dapat berpengaruh pada reputasi penggunanya.
“Setiap menggunakan perangkat digital harus memahami dampak dari setiap tindakan dan kata yang diungkapkan di dunia maya,” ucapnya.
Melalui paparan narasumber tersebut, mahasiswa diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi tantangan di masa depan serta mampu menjadi bagian dari masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya saing di era digital. [*]
***
Reporter: Zakariya Putra Soekarno (Fisipol)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: