www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Persembahan tugas akhir yang spektakuler, 34th Annual Fashion Show “Bhumibrama” yang diselenggarakan mahasiswa prodi S-1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik (FT), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menarik perhatian banyak pihak, mulai dari mahasiswa, pimpinan hingga Wakil Gubernur Jatim, Dr. H. Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc. atau Emil Dardak.
Lapangan depan Rektorat, Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada Sabtu malam (27/5/2023) dipenuhi pengunjung, mahasiswa bahkan umum. Bahkan Emil Dardak mengakui pagelaran busana UNESA merupakan yang paling ramai dari sekian banyak fashion show yang dihadirinya.
Tentu itu tidak lepas dari daya tarik karya busana yang dihadirkan 64 desainer muda UNESA tersebut. Karya mereka mengusung tema besar yaitu Suku Tengger Gunung Bromo yang menjadikan fashion show itu tampak memukau.
Adapun karya busana yang mereka suguhkan berdasarkan kelompok studio yaitu. Pertama, studio 1, Arugabrama menyuguhkan busana ready to wear deluxe yang terinspirasi dari golden sunrise di Gunung Bromo. Sehingga warna dasar yang dipilih dalam tiap desainnya yaitu kuning dan orange.
Pada studio 2 atau kelompok Satwika menghadirkan koleksi busana special wear yang terinspirasi dari kisah legenda asmara Joko Seger dan Roro Anteng. Lalu pada studio 3, Shakkara membuat koleksi busana dengan konsep style edgy yang terinspirasi dari hamparan pasir berbisik di bumi Bromo karena tiupan angin membawa butiran pasir yang seolah seperti orang sedang berbisik.
Selanjutnya, kelompok studio 4, Maharja mengusung koleksi busana evening wear yang terinspirasi dari Pura Luhur Poten Gunung Bromo yang memiliki siluet dan motif relief yang indah. Pada studio 5, Mayubhumi menampilkan koleksi dengan konsep style edgy yang terinspirasi dari upacara unan-unan dengan sesajen kepala kerbau.
Terakhir, pada studio 6, Agnimaya mengusung koleksi busana ready to wear yang terinspirasi dari rumah adat suku Tengger yang terbuat dari kayu serta siluet khasnya. “Karya itu sampai di hari acara prosesnya panjang, termasuk seleksi model yang sesuai dengan busana. Kami fitting 1 pada 25 Februari 2023, fitting 2 pada 25 Maret 2023, lalu Grand Jury pada tanggal 6 Mei 2023. Dan puncaknya adalah gelar cipta hari ini,” ucap ketua penyelenggara Elvira Elsa Abiyya.
Choirul Amri, mahasiswa yang berasal dari studio 2 menceritakan proses kreatif di balik karya mereka. Kelompoknya, berusaha menyampaikan siluet dan dramatisasi cerita dari kisah asmara Joko Seger dan Roro Anteng ke dalam busana yang dibuat.
Terlebih lagi koleksi yang mereka garap adalah special wear sehingga busana yang dibuat memiliki banyak elemen seperti payet; bordir; accessories tambahan berupa headpiece, gelang, dan kalung. Mereka menyelesaikan itu semua hanya dalam 4 bulan saja. Setiap 1 mahasiswa mengerjakan 3 baju. Tidak heran jika karya busana dari studio 2 termasuk yang paling mahal dengan range harga Rp4.500.000.- Rp8.999.000.
www.unesa.ac.id
Pada akhir gelar cipta, diumumkan pemenang dari setiap kategori. Dan yang menjadi kategori best of the best adalah studio 3, Shakkara yang membuat koleksi dengan tema pasir berbisik Gunung Bromo. Studio 3 juga menyabet 3 kategori juara yang lain yaitu best present, best of value, dan best apparel.
Millenia Luckyanti dan Ais Suwaidah yang merupakan perwakilan dari studio 3 memaparkan bahwa proses dalam membuat karya yang tidak mudah. Dimulai dengan susahnya menyatukan 11 orang anggota agar bisa sejalan dan satu konsep yang memerlukan waktu hampir 1,5 bulan untuk menjadikan semua desain anggota kelompok diterima oleh dosen.
Mereka tidak berekspektasi akan menyabet 4 penghargaan sekaligus, karena dari jauh karya mereka seperti sesuatu yang rumbyuk-rumbyuk, rimbun tetapi justru itu yang dinilai sebagai konsep yang out of the box.
Pemilihan pasir berbisik sebagai konsep dasar studio 3, karena mereka menilai pasir berbisik menjadi ikon tersendiri, tekstur yang bergelombang yang disebabkan karena tiupan angin sehingga membentuk lengkungan yang memiliki keunikan tersendiri. Setelah ini, karya-karya tersebut dipasarkan dan sudah banyak pihak yang berminat dan menawar karya-karya mereka. []
***
Penulis: Nabila Arum Hidayati/Saputra
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: