www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA–Asosiasi Profesi Pendidikan Khusus Indonesia (Appkhi) gandeng Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-5 dan International Conference 2022 dengan tema “Strengthening Accessible Disaster Risk Reduction for Disability Inclusion” di Auditorium Lantai 11 Gedung Rektorat, Kampus Lidah Wetan, Surabaya (UNESA) pada Sabtu-Minggu, 22-23 Oktober 2022.
Prof. Dr. Budiyanto, M.Pd., ketua pelaksana mengatakan bahwa tujuan munas untuk transformasi kepengurusan Appkhi di antaranya adanya perubahan nama secara formal yang sudah disepakati Menkumham. Kemudian konferensi ini bertujuan untuk mengkaji pengurangan risiko bencana bagi penyandang disabilitas.
“Kajian tentang ini sebenarnya sudah lama dilakukan UNESA dengan Open University, UK sampai sekarang masih penelitian,” ujar guru besar Pendidikan Luar Biasa (PLB) dan Ketua Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD) UNESA itu.
Target konferensi ini diharapkan mampu melahirkan rekomendasi apa yang dapat dilakukan sebelum, saat dan setelah terjadinya bencana alam khususnya bagi penyandang disabilitas. “Rekomendasi ini tentu dilengkapi dengan data-data dan hasil kajian kita bersama yang bisa jadi acuan pemerintah dalam mengambil kebijakan,” tuturnya.
www.unesa.ac.id
Aswin Wihdiyanto, S.T., M.A., Plt. Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada kesempatan itu menyatakan bahwa pendidikan khusus merupakan salah satu prioritas kebijakan Kemendikbudristek.
“Peran dan dukungan Appkhi sangat luar biasa. Appkhi juga salah satu kemitraan kuat Kemendikbudristek untuk sama-sama mewujudkan transformasi pendidikan khusus di Indonesia,” ujarnya.
Mengutip salah satu hasil penelitian, dia mengatakan bahwa penyelamat utama bagi individu ketika terjadi bencana adalah dirinya sendiri. Karena itu, pengenalan dan memberikan pemahaman kebencanaan terhadap masyarakat termasuk disabilitas penting dilakukan.
“Semoga dengan munas dan konferensi internasional ini banyak hasil kajian buat kita semua dalam melakukan transformasi pendidikan khusus di Indonesia maupun di dunia,” harapnya.
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UNESA, Dr. Sujarwanto, M.Pd., dan dihadiri Ketua Appkhi Prof. Dr. Munawir Yusuf, M. Si., sebagai pembicara kunci hadir Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Prof. Jun Kawaguchi dari Tsukuba University Japan, Dr. Hanani Binti Harun Rasit dari SEAMEO SEN.
Selain itu, ada juga Prof. Kieron Sheehy dari Open University UK, Madam Salmah Jopri, Director of Special Education Division, Ministry of Education, MoE Malaysia, Prof. Natalia Kucirkova dari Open University UK, Dr. Saskia Van Manen Design Network for Emergency Management Netherlands, Eka Prastama dari Komite Nasional Disabilitas, Sherly Saragih, Ph.D. Universitas Indonesia, dan Dr. Diana Rahmasari, M. Si., UNESA.
Penulis: Angel Millehelena
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: