www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya – Sabtu (30/05) Sarasehan Seri ke-5 Pusat Studi Literasi dengan Tema Literasi Akademis dan Pendidikan yang kali ini bertopik “Pengembangan Numerasi dan Literasi Sains dalam Upaya Mencegah Penyebaran Covid-19” menjadi serial sarasehan daring penutup yang digelar oleh LPPM Unesa pada bulan pendidikan Mei 2020. Empat Seri Sarasehan sebelumnya telah digelar dengan masing-masing tema yakni Baca Tulis, Digital, Budaya dan Kewargaan, serta Finansial.
Sarasehan kali ini dimoderatori oleh Enny Susiyawati, S.Si, M.Pd., M.Sc, Ph.D. Sebagai narasumber adalah Dr. Wahono Widodo, M.Si, Dosen S1-Pendidikan Sains dan Dr. Endah Budi Rahaju, M.Pd, Dosen S1-Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Ketua Pusat Studi Literasi Unesa Prof. Dr. Kisyani, M.Hum menyampaikan laporan kegiatan yang telah dilaksanakan sebulan terakhir. Ia mengatakan, gelar sarasehan berseri dalam rangka bulan pendidikan Mei 2020 telah digelar 5 kali yakni pada 2, 9, 16, 20, dan 30 Mei 2020 setiap pukul 10.00-12.00 WIB dengan tema literasi akademis dalam pendidikan dan disiarkan melalui telegram, zoom, dan youtube.
Pada seri ke- 5, Guru Besar FBS Unesa menyebutkan pendaftar mencapai 861 orang yang berasal dari Aceh hingga Merauke. Para peserta berprofesi sebagai mahasiswa, dosen, siswa, guru, laboran, tendik, pustakawan, pendamping sosial, pengawas, pegiat literasi, kepala sekolah bahkan ibu rumah tangga. Kegiata ini juga didukung oleh mitra Unesa antara lain lets read the asia fondation, litara fondation dan GLS.
“Pada Seri Sarasehan ini, dilengkapi dengan aplikasi Takarir Auto Translate Webcam dalam Bahasa Inggris karya bapak Alim Sumarno yang diujicobakan untuk publik untuk memfasilitasi peserta dari luar negeri,” terang Kisyani.
Rektor Unesa Prof. Dr. H. Nurhasan, M.Kes turut memberikan sambutan dan sekaligus membuka acara. Nurhasan menyampaikan bahwa numerasi dan literasi sains merupakan dua kecakapan dasar literasi yang dibutuhkan dalam kehidupan.
“Numerasi merupakan dasar perkembangan dan kemampuan seseorang dalam berpikir sehingga akan menjadi ketrampilan yang baik dalam menyelesaikan persoalan kehidupan. Semoga apa yang didiskusikan hari ini dapat membawa manfaat untuk masa depan yang lebih baik dan tertata. Unesa satu langkah di depan,” tutur Nurhasan.
Dr. Wahono Widodo, M.Si yang menyampaikan materi Pengembangan Literasi Sains dalam Pandemi Covid-19 mengatakan bahwa Literasi sains merupakan hal yang harus dikuasai generasi muda sebagai bekal terjun ke masyarakat.
“Bahkan WEF (World Economic Forum) merumuskan, jika melatih anak didik untuk siap di masa depan ada 3 aspek ini, Foundational Literacies, Competencies, Character Qualities yang menjadi pilar 21st Century Skill. Kali ini, kita akan fokus membahas Scientific Literacy (Literasi Sains),” terang Wahono.
Sementara itu, Dr. Endah Budi Rahaju, M.Pd yang materi Pengembangan Numerasi dalam Pandemi Covid-19 menegaskan bahwa numerasi menjadi salah satu Foundational Literacies 21st- Century Skill. Menurutnya, numerasi punya peran penting dalam kesuksesan sehari-hari karena akan berjumpa dengan angka, pola, bentuk penyajian data dan lainnya.
Pernyataan penutup disampaikan ketua LPPM Unesa, Prof. Dr. Darni, M.Hum. Darni menuturkan, apa yang didiskusikan hari ini merupakan strategi yang dapat dikembangkan pada saat pandemi covid-19. “Saat ini, numerasi dan literasi sains merupakan pondasi yang sangat kuat untuk bersikap dan bertindak pada masa covid-19,” pungkasnya. (QQ/sir)
Share It On: