Jika Thomas Alfa Edison melakukan ribuan kali percobaan untuk mendapatkan formula bola lampu, Nelvarine Tiurma dari S1 Jurusan Pendidikan Sendratasik menemukan formula seni murni gerjawi. Sebelum tercipta formula pola seni itu, setidaknya tercatat tiga prestasi besar yang berhasil digaet cewek keturunan Manado ini, di antaranya juara 1 lomba nyanyi se-FBS, Pesiminas Regional vokal Jatim 2003, mewakili Jatim sebagai vokalis paduan suara pada upacara di Gitabahana Nusantara 2010. Melalui liku- liku bernyanyi, wanita kulit putih ini bercita- cita ingin mengembangkan ilmu seni, utamanya seni olah vokal.
Tahun 2013 ini, melalui skripsinya Nelvarine menggarap perpaduan musik gereja dan tradisi yang menjadi pola rekonstruksi ibadah di gereja sebagai tugas akhir dan menempatkan dirinya menjadi mahasiswa terbaik FBS dengan IPK 3,64
Pola formula yang diciptakan oleh Nelvarine bersifat memberikan penawaran untuk memasukkan unsur kontemporer dari ibadah di gereja yang menurutnya tidak mudah diubah. Sebuah terobosan baru jika gereja berani memasukan unsur budaya seperti alat musik kulintang dan lain sebagainya, kan biasanya ibadah di gereja menggunakan alat musik organ atau gitar. Nah gereja di Gresik pantas diapresiasi, oleh sebab itu saya buat kajian di skripsi saya, paparnya.
Komposisi yang ditawarkan Nelvarine adalah kombinasi seimbang antara musik budaya Batak, Maluku, dan Tionghoa. Tujuan utama pengomposisian ini menurut cewek yang mulanya bercita-cita menjadi pramugari itu adalah kontemplasi musik yang lebih beragam untuk beribadah.
Ditanya tentang rencana ke depannya, cewek yang punya pengalaman akademis bermusik ini melontarkan keinginannya untuk segera meneruskan S2 di Pascasarjana Unesa. Tapi untuk mewujudkan rencana itu, ada beberapa rencana yang didahulukan oleh guru privat musik ini yaitu menjadi guru di Gloria. Wanita yang lahir di Gresik, 23 September 1989 memegang prinsip untuk selalu mengabdikan seluruh ilmunya di mana pun berada. (Putri/syt)
Share It On: