www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Tidak sedikit orang Indonesia yang berkarir di luar negeri, sebagian dari mereka punya peran di sektor strategis hingga menjadi peneliti dan pengajar di sekolah dan perguruan tinggi. Ade Umar Said Schütz salah satunya. Pria asal Lampung itu saat ini tinggal di Munchen, Bayern, Jerman dan bekerja untuk Goethe-Institut.
Ade Umar Said berbagi pengalaman mengajarnya di ibu kota negara bagian sekaligus kota terbesar di negara bagian Bayern, Jerman itu dalam Talkshow berjudul “Menjadi Pengajar Bahasa Jerman di München dan Sekilas Tentang München“ yang diselenggarakan atas kerja sama Jurusan Bahasa dan Sastra Jerman, UNESA dan Komunitas Traveler Kompasiana (Koteka) pada Sabtu, 12 Februari 2022.
Dia menyampaikan, bekerja di luar negeri itu memacu adrenalin dan kayak pengalaman menarik. Namun, di balik itu memang ada perjalanan dan proses yang juga menarik dan tantangan yang tidak sedikit. “Semua ada tantangannya, saya memilih menaklukan tantangan itu hingga akhirnya bisa seperti sekarang,” tukasnya.
Ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi yaitu masalah kemampuan bahasa yang tentu memegang peran kunci. Terlebih sebagai pengajar, bahasa memang harus dikuasai, sehingga materi yang disampaikan mudah dipahami audiens. “Saya belajar bahasa Jerman memang jatuh bangun, namanya belajar bahasa orang kan susah ya, tetapi setiap kesulitan ada kemudahan, saya terus belajar dan akhirnya bisa,” tuturnya.
Selain itu, Ade Umar Said juga perlu mencari banyak informasi seputar karir yang ditekuni. Saya yang bidang bahasa Jerman, banyak mencari informasi dan peluang ke Jerman. Apalagi informasi sekarang tersedia dan dengan mudah diakses di internet. Peluang seperti itu sekarang semakin mudah, apalagi banyak pertukaran pelajar dengan kampus luar negeri. “Itu bisa dimanfaatkan untuk membangun jaringan internasional dan memperkaya pengalaman,” katanya.
Dia berpesan, bagi yang berminat berkarir di luar negeri, utamanya di jerman bisa memerhatikan beberapa hal. Pertama menyiapkan kemampuan bahasa Jerman yang mumpuni. Kedua, rutin mencari informasi seputar peluang ke Jerman, studi banding atau pertukaran mahasiswa bisa dimanfaatkan. Bisa juga lewat sebagai volunteer. Ketiga, menyiapkan skill lain dan tentunya mentalitas. Sebab, tinggal di luar negeri jauh dari keluarga butuh perjuangan mental yang tidak mudah.
“Guna memotivasi diri dan memperkaya pengalaman, perlu rutin mengikuti berbagai talkshow yang membahas tentang peluang kerja di luar negeri. Karena banyak informasi penting dan inspirasi dari para narasumber,” katanya.
Acara yang dimoderatori Mahasiswi Jurusan Bahasa dan Sastra Jerman, UNESA, Putriyana Hema dan Master of Ceremony dari Komunitas Traveller Kompasiana yaitu Gana Stegmann itu dihadiri Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNESA yaitu Bapak Syafi’ul Anam Ph.D., dan diikuti sekitar seratus peserta. [Humas UNESA]
Penulis: Tim Talkshow
Editor: @zam*
Foto: Dokumentasi tim
Share It On: