Rektor Unesa, Prof. Dr. Muchlas Samani, M.Pd, seusai mengukuhkan kedua guru besar Unesa, Sabtu (8/1) mengatakan, guru besar merupakan puncak karir dalam bidang akademik. "Saya berharap, kedua guru besar ini mampu meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan bidangnya masing-masing yakni Kimia dan Ilmu Keolahragaan," ujarnya.
Muchlas menambahkan, ada tiga fenomena yang saat ini beredar di dunia pendidikan. Pertama, bagaimana mengkaitkan ilmu dengan lingkungan. Sehingga harapannya, masyarakat khususnya Unesa mampu memaksimalkan kegiatan go green yang sedang dicanangkan oleh Pemerintah. Kedua, cyberlink memungkinkan untuk pengembangan ilmu. Maksudnya, ketika media cetak dan elektronik tidak bisa lagi menampung aspirasi, maka muncullah cyberlink. Terakhir, tentang lingkungan co-creation, yakni bagaimana Indonesia bisa mengikuti China dan India sebaga negara-negara yang maju cukup pesat dalam bidang teknologinya.
Sementara itu, Prof. Dr. Drs. Nurhasan, M.Kes dalam pidatonya yang berjudul "Permasalahan Pendidikan Jasmani di Sekolah dan Solusinya" mengatakan, pendidikan jasmani dan olahraga di lingkungan pendidikan tingkat global termasuk Indonesia hingga dewasa ini dalam keadaan krisis. Oleh karenanya, perlu adanya perubahan yang signifikan agar olahraga di Indonesia khususnya Unesa bisa lebih baik lagi dari sebelumnya.
"Menjadi guru besar adalah sesuatu yang tidak terbayangkan dalam hidup saya, yang menjadi cita-cita saya hanyalah menjadi penerang dalam kehidupan keluarga saya," ucap pria berbadan kekar ini.
Di lain sisi, Prof. Dr. Suyatno, M.Si mengatakan , riset terhadap kandungan kimia dan bioaktifitas tumbuhan paku Chingia Sakayenis dapat dijadikan obat anti kanker yang bagus. Hal ini dibuktikan dalam penelitian yang berjudul "Potensi Beberapa Tumbuhan Paku Indonesia sebagai Bahan Baku Fitofarmaka" [Novi Indah Riani_Humas]
Share It On: