www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Dalam rangka penguatan PTN-BH, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) bersama Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB)., Prof. Dr. Arif Satria, SP. M.Si., di Auditorium Lantai 11, Rektorat, Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada Selasa, 2 Mei 2023.
Rektor UNESA, Prof. Dr. Nurhasan, M. Kes., atau yang akrab disapa Cak Hasan, dalam sambutannya mengatakan, transformasi PTN-BH diperlukan sinergi dan penguatan berdasarkan pengalaman terbaik kampus lain, salah satunya IPB yang perkembangannya semakin bagus.
“Diharapkan kegiatan ini memperkuat inovasi dan transformasi PTN-BH UNESA. Saat ini Unesa harus bisa mempergunakan ruang gerak PTN-BH dengan tepat agar mampu bermanuver dengan baik. Pengalaman dari IPB sebagai PTN-BH yang sudah mapan sebagai salah satu rujukan inovasi dan transformasi UNESA,” ucapnya.
www.unesa.ac.id
Cak Hasan menambahkan, civitas akademika UNESA harus mampu dan sangat perlu belajar terkait transformasi dan optimalisasi, karena dengan belajar dan ditambah kerja sama yang baik rektor yakin UNESA akan menjadi PTN-BH yang sukses.
“Kita harus bisa bekerja sama agar tidak mengalami kesulitan. Manfaatkan kesempatan luar biasa untuk menggali pengalaman sebanyak banyaknya, pimpinan harus mempunyai sikap sebagai leader dengan etos kerja yang kuat, berani berinovasi, berkolaborasi, demi mencapai target dan apa yang diharapkan,” tandasnya.
Pada sesi materi, Arif Satria menyatakan bahwa salah satu yang harus dipikirkan bersama menjadi PTN-BH yaitu tentang ekosistem inovasi kampus. Di IPB, ekosistem inovasi diterjemahkan ke arah techno-socio preneurial university. Ekosistem tersebut telah diterapkan sehingga bermanfaat.
“Kalau kita sudah punya target seperti contohnya ranking kita harus berusaha semaksimal mungkin mencapai itu tapi jangan sampai ketika kita tidak mampu mencapainya justru menjadi suatu bumerang yang menjadikan down,” ucap pria yang akrab disapa Mas Rektor oleh Cak Hasan itu.
Baginya yang penting bukanlah terkait ranking suatu universitas, tetapi bagaimana peningkatan kualitas universitas dengan keunggulan yang ada sehingga juga bisa menaikkan ranking. Apalagi menurutnya ketika tantangan global apalagi di era disrupsi semakin tinggi maka PTN-BH harus menawarkan solusi.
“Dengan PTN BH kita diberikan pilihan, mau menjadi pemimpin perubahan, pengikut perubahan atau justru penentang perubahan? Maka kita harus mempersiapkan hal tersebut,” ujarnya.
Dia mendorong UNESA tidak hanya menggali best practice ke kampus seperti IPB, tetapi UNESA harus melampauinya. Kalau hanya best practice UNESA akan menjadi follower tetapi jika yang dikedepankan adalah future practice, UNESA akan menjadi pemimpin atau leader.
Rektor IPB tersebut menyatakan harapannya agar UNESA terus berinovasi dengan mengoptimalkan keunggulan-keunggulan dalam hal ini pendidikan, disabilitas, seni, dan keolahragaan. Dia yakin dengan keunggulan itu, UNESA bisa terus tumbuh sebagai kampus yang berdaya saing.
Ada beberapa hal lain yang bisa diperhatikan menjadi PTNBH. 1) Ekosistem pendidikan dan kemahasiswaan, yang lebih terstruktur ketika PTN BH dimana keluasan dan kesempatan mengelola dan memanajemen kebijakan harus mewadahi mahasiswa dan seluruh komponennya agar dapat maksimal. 2) Manajemen riset dan inovasi harus dikelola dengan baik dan maksimal.
Lalu, 3) mengoptimalkan kerja sama internasional. Terlebih bagaimana meyakinkan mitra-mitra luar negeri agar mampu bekerja sama dengan universitas. 4) Mengoptimalkan kewirausahaan dalam segala lini kehidupan kampus. Hal ini guna menunjang kemandirian PTN BH sehingga selalu tangguh dan adaptif.
“Kata kuncinya adalah inovasi, inovasi dari mana ya dari riset, riset dari mana ya dari penelitian dan pendidikan yang ada. Saya kagum dengan Cak Hasan. Beliau seorang pembelajar ke mana-mana selalu belajar. Sehingga tujuannya bukan meniru tetapi melampaui, terobosan Unesa sangat dahsyat dan kedepannya akan semakin baik” tukasnya.
FGD ini dihadiri pimpinan dari kedua perguruan tinggi dan jajaran dekan, wakil dekan, direktur, wakil direktur, kasubdit, dan seluruh kaprodi selingkung UNESA. (Humas Unesa)
***
Penulis: Muhammad Azhar Adi Mas’ud/Rachmadani Rizki Saputra
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas UNESA
Share It On: