Pendidikan Profesi Guru (PPG) dimulai 4 Maret 2013. Program yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas guru itu dibuka untuk alumnus program sarjana mendidik di daerah terluar, terpencil dan terdepan atau disebut SM3T angkatan pertama.
Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela, M.Pd. mengatakan bahwa program PPG tersebut merupakan reward atas pengabdian peserta SM3T yang dikirim untuk menjadi pengajar di Sumba Timur pada tahun 2011. Akan akan ada 283 peserta PPG yang berasal dari 9 universitas di Indonesia meliputi Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksa) Singaraja, Universitas Negeri Manado (Unima), Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Negeri Semarang (UNS), Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri Padang dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Mereka semua akan mengikuti program PPG gratis dan dibiayai oleh dikti, terang Bu Luthfi, begitu biasa dipanggil. Para alumnus SM3T harus melalui tahap registrasi paling lambat 25 Februari. Ada 12 program studi (prodi) yang dibuka oleh Unesa. Waktu tempuh studi untuk prodi PGSD dan PG PAUD hanya berlangsung selama 1 semester. Sementara untuk prodi lainnya seperti prodi Penjaskes, Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, Pendidikan Ekonomi, Biologi, Matematika, Sejarah, PKN, BK, dan Bahasa Indonesia harus ditempuh selama 2 semester.
Program PPG diharapkan dapat meningkatkan kualitas guru. Di lain sisi, guru yang sudah mendapatkan sertifikasi secara otomatis akan mendapatkan tunjangan profesi. Itu artinya, insentif dan kesejahteraan para guru juga meningkat. Karena itu, tidak semua universitas bisa menyelenggarakan program PPG. Peserta PPG pun terbatas dan ditentukan oleh pemerintah. Mengingat implikasi dari sertifikasi berupa insentif berdampak secara langsung dengan anggaran pemerintah, pungkasnya. (Herfiki/syt)
Share It On: