www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Prodi Musik, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) dan Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya sukses menggelar "Music Concert Shakuhachi Bersama Irie Yosuke" di Auditorium T14 Lantai 4, FBS UNESA Kampus Lidah Wetan, pada Senin, 20 November 2023.
Konser yang bertujuan untuk memperkenalkan alat musik tradisional Jepang yang bernama Shakuhachi ini mengundang musisi asal Jepang yaitu Irie Yosuke. Konser yang digelar dengan meriah ini diawali dengan persembahan musik keroncong dari Nawadewi yang membawakan lagu "Rek Ayo Rek".
Perwakilan Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, Mr. Nagatomi mengatakan bahwa agenda ini merupakan awal yang baik bagi penguatan kerja sama Jepang dan Indonesia, sehingga ke depannya kerja sama ini akan terus berkembang.
www.unesa.ac.id
Konser tersebut mendapat apresiasi dari pimpinan FBS. Salah satunya dari Agus Suwahyono, S.Sn., M.Pd. yang mewakili dekan FBS menyampaikan rasa bangganya atas terselenggaranya acara tersebut.
“Konser ini lahir dari kerja keras semua pihak untuk terus memberikan yang terbaik dalam penguatan kerja sama dan penguatan kompetensi keprodian berwawasan global,” ucapnya dalam konser yang berkolaborasi dengan UNESA String Chamber, dan Cakraswara serta pianist Rafi itu.
Shakuhachi merupakan alat tradisional Jepang yang ujungnya ditiup dan memiliki 5 lubang: 4 lubang bagian depan dan 1 lubang bagian belakang.
Alat musik tradisional shakuhachi yang dibawakan Irie Yosuke, seorang musisi asal Jepang yang sangat mahir menggunakan alat musik shakuhachi.
Dia membawakan beberapa lagu yang memukau penonton. Pembawaannya yang tenang membawa penonton ikut hanyut dalam alunan musik yang dimainkannya tersebut.
Irie Yosuke juga menerangkan bagaimana cara memainkan shakuhachi dan mengajak beberapa penonton untuk mencoba memainkan alat musik tersebut. Dan ternyata banyak yang masih belum bisa memainkan alat musik shakuhachi ini.
Alat musik ini memang lebih sulit dimainkan, meskipun hampir mirip dengan seruling yang ada di Indonesia, nyatanya cara memainkannya jauh lebih rumit dan butuh waktu yang lama agar dapat memainkan dengan teknik yang benar.
www.unesa.ac.id
Selain itu musisi asal Jepang tersebut juga membawakan sebuah lagu hasil kolaborasi mahasiswa Prodi Musik yaitu lagu Bengawan Solo diiringi shakuhachi. Penampilan itu mendapatkan banyak pujian dari penonton.
"Bisa berkolaborasi dengan teman-teman Seni Musik, dan melihat mereka dapat bermain musik dengan senang adalah hal yang paling berkesan buat saya," ucap Irie Yosuke.
Selain melakukan konser musik ini, dia berharap masyarakat Indonesia senang mengenal alat musik tradisional Jepang tersebut.
Acara ini juga diisi dengan penampilan orkes keroncong dari Cakraswara yang merupakan band keroncong yang dimiliki prodi Musik FBS UNESA. Mereka turut mempersembahkan beberapa lagu yang bikin penonton makin terpukau. []
***
Reporter: Ruruh Susilowati
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: