www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Dalam upaya membangun karakter dan identitas bangsa bagi generasi muda bernafaskan nilai-nilai Pancasila, Prodi S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Universitas Negeri Surabaya menyelenggarakan kompetisi nasional cerdas cermat pada Sabtu, 5 Oktober 2024.
Kompetisi tahunan ke-12 PPKn dengan tema “Ciptakan Pelajar Pancasila Wujudkan Indonesia Emas 2045” ini berlangsung di Auditorium I6, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), UNESA Kampus 1 Ketintang.
Rianda Usmi, ketua panitia menyebutkan, tahun ini total ada 87 tim dari jenjang SMA/SMK/MA sederajat yang siap mengikuti kompetisi. Para peserta tersebut tersebar dari berbagai daerah, antara lain Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali, Lombok, dan yang paling jauh dari Kalimantan Barat.
“Peserta datang dari berbagai daerah. Paling jauh daerah Singkawang, Kalimantan Barat. Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya di mana para peserta didominasi dari wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah saja,” imbuhnya.
Kemudian dalam pelaksanaan kompetisi, peserta dapat menjawab soal-soal tertulis yang mengkaji tentang kebangsaan, Pancasila, pemerintahan lembaga negara, serta menganalisis studi kasus berupa video lalu melakukan debat dengan lawannya.
www.unesa.ac.id
Wakil Dekan I Fisipol UNESA, Harmanto, menuturkan bahwa saat ini bangsa Indonesia berada di titik krusial untuk menyiapkan generasi muda sebagai calon-calon pemimpin yang akan meneruskan kepemimpinan bangsa di tahun 2045 atau tahun keseratus kemerdekaan.
Pada era ini, Indonesia tidak hanya membutuhkan generasi-generasi muda yang cerdas, tetapi juga membutuhkan generasi muda yang berkarakter dan berjiwa Pancasila.
Generasi muda yang berkarakter dan berjiwa pancasila yaitu generasi muda yang memiliki integritas, empati, rasa tanggung jawab, dan gotong royong terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Karakter yang dipupuk itu harus berdimensi dengan profil pelajar pancasila. Tentu harapannya peserta dapat terbangun jiwa berpikir kritis, berkolaborasi, sebagai penunjang kemampuan yang diperlukan di abad 21, berintegritas, jujur, dan memiliki pengetahuan yang baik untuk menyongsong tahun 2045.
Pada aspek penilaian, ketika memasuki babak penyisihan, dewan juri memilih 16 tim untuk maju sampai ke babak final. Khusus di babak semifinal dan final, dewan juri menguji kemampuan berpikir kritis, kreatif, inovatif peserta.
Peserta dinilai bagaimana cara bersikap santun saat menyampaikan saran, kritik, maupun solusi dari isu-isu sosial yang berkembang di masyarakat.
www.unesa.ac.id
Koorprodi S-1 PPKn, Listyaningsih, menyampaikan kompetisi PPKn ini merupakan agenda rutin yang diselenggarakan prodi PPKn dalam rangka mengasah dan memberikan pemahaman peserta didik tentang nilai-nilai Pancasila.
Outputnya adalah peserta didik memiliki pemahaman kritis terhadap isu-isu sosial yang berkembang di masyarakat melalui perubahan sikap yang dapat diterapkan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
“Nilai-nilai Pancasila ini tidak hanya dikenal, diketahui, atau mereka hanya memiliki dalam taraf pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila saja, tetapi mereka juga mampu untuk mengimplementasikan dalam kehidupan nyata,” tandasnya.
Untuk tindak lanjut ke depan, para dosen PPKn berencana akan mengembangkan lomba-lomba karya tulis ilmiah base practices yang mengimplementasikan nila-nilai pancasila di masyarakat untuk jenjang SMP, SMA maupun perguruan tinggi. Lomba karya ilmiah base practices itu akan dilaksanakan tahun 2025.
Dalam kompetisi tersebut, juara 1 diraih oleh SMAN 1 Ponorogo, juara 2 diraih oleh SMAN 2 Nganjuk, juara 3 diraih oleh SMAN 1 Bojonegoro, dan juara harapan diraih oleh SMAN 1 Ajibarang. Sementara itu untuk tim terkompak dimenangkan SMAN 4 Sidoarjo, tim terheboh dimenangkan MAN 2 Kota Probolinggo, dan tim terkreatif dimenangkan oleh SMAN 4 Denpasar.[]
***
Reporter: Zakarya Putra Soekarno (Fisipol) dan Fionna Ayu Shabrina (FMIPA)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: