Koorprodi S-3 Manajemen UNESA (tengah) memberikan penguatan dalam pelatihan kewirausahaan dan pengemasan produk di Balai Kelurahan Sawunggaling Surabaya.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Menggerakkan perekonomian masyarakat bisa dilakukan melalui penguatan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal ini membutuhkan peran dan kontribusi berbagai pihak, salah satunya perguruan tinggi.
Atas dasar itulah, Prodi S-3 Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UNESA melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan memberikan pelatihan kepada para UMKM Kelurahan Sawunggaling, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Pelatihan yang diikuti puluhan pelaku UMKM di Balai Kelurahan Sawunggaling ini berkaitan dengan keterampilan kewirausahaan dan pengemasan produk. Tujuannya agar para pelaku UMKM bisa terus berkembang dan berdaya saing.
Kegiatan ini dibuka oleh Koorprodi S-3 Manajemen, Prof Dewie Tri Wijayati. Guru besar UNESA itu menekankan, dalam berbisnis harus memiliki keuntungan, baik langsung maupun tidak langsung. Keuntungan dalam berbisnis tidak boleh untung sendiri, tetapi harus untung bersama antara yang punya usaha dengan pelanggan atau customer.
"Kalau penjual untung sendiri, nanti pembeli lari ke tempat lain, lama kelamaan usaha kita tidak laku dan tutup dengan sendirinya. Intinya, harus saling menguntungkan antara penjual dan konsumen," ucapnya.
Selain itu, dalam membuka atau mengembangkan usaha, pelaku UMKM harus melakukan inovasi baik dari aspek bentuknya, rasanya, maupun kemasannya. Sebagai contoh, jualan pisang goreng di mana-mana hampir sama bentuk dan rasanya. Harganya pun relatif lebih sama.
Ketika pisang goreng itu diberi inovasi dari aspek rasa misalnya menambahkan keju, susu dan coklat bisa menjadi pisang goreng keju, pisang goreng susu, dan menjadi pisang goreng coklat. "Kalau sudah tambah rasa, produk kita naik kelas, harganya pun jadi beda. Dengan begitu insha Allah usaha kita laris, dan bisa berkembang," ucapnya.
Warga Kelurahan Sawunggaling antusias mengikuti pelatihan, mereka aktif melontarkan pertanyaan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas dan identitas produk bersama pemateri.
Setiap inovasi menjadi karakter pada masing-masing usaha. Karakter ini penting sebagai identitas atau ciri khas yang membedakan usaha UMKM yang satu dengan yang lain. Karakter ini juga yang membedakan antara olahan pisang antara pengusaha yang satu dengan penjual yang lain.
Selain inovasi, cara pengemasan produk juga penting untuk menguatkan karakter usaha UMKM. Hanya karena beda kemasan, harga jualan produk bisa berbeda. Untuk itulah, bisnis tidak sekadar jualan, tetapi harus untung dan harus berkembang. Caranya, melakukan inovasi, baik dari aspek bentuk, rasa, maupun pengemasannya.
Dalam pelatihan ini, pelaku UMKM mendapatkan banyak penguatan, seperti cara menumbuhkan mindset wirausaha yang disampaikan Ratih Amelia (dosen FEB UNESA), dan cara pengemasan produk dari Muh Ariffudin Islam (dosen Desain Komunikasi Visual UNESA).
Nadia Asandimitra selaku ketua tim PKM menyampaikan pemilihan tempat ini berdasarkan dari hasil data analisis awal bahwa Kelurahan Sawunggaling jarang sekali mendapatkan "sentuhan" dari akademisi.
“Melalui program pelatihan di tahun ini diharapkan dapat menjalin sinergi yang berkelanjutan antara UNESA dengan kelurahan Sawunggaling, tidak hanya yang berkaitan dengan UMKM saja, namun pada keunggulan lainnya,” ucapnya.
Pelatihan ini disambut baik para warga dan pihak kelurahan Sawunggaling. Lurah Sawunggaling, Rizka Fadillah, mengatakan bahwa ini merupakan pertama kali kegiatan pengembangan UMKM melibatkan akademisi.
"Saya sangat senang, karena dengan kegiatan seperti ini bisa menjadi bekal yang penting bagi para pelaku UMKM di sini, agar bisa memanfaatkan pasar, biasa jualan, jualannya bisa berkembang, caranya kita perlu inovasi misalnya kemasan yang dilihat orang pertama kali," ucapnya.
Dia berharap, kegiatan ini bisa menjadi awal yang baik, bekal yang bagus bagi pelaku UMKM dalam mengembangkan usaha mereka. "Dengan begini, saya harap usaha ibu-ibu atau warga di sini bisa naik kelas, bisa makin laris, bahkan bisa buka cabang. Karena itu, kami harap, pelatihan ini tidak sampai di sini, tetapi berkelanjutan," harapnya. (* )
***
Penulis: Tim PKM Prodi S-3 Manajemen UNESA
Editor: @zam*
Foto: Tim PKM Prodi S-3 Manajemen UNESA
Share It On: