www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA–Pusat Studi Literasi, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menggelar sarasehan secara daring dengan tema “Karakter, Literasi, dan Numerasi” pada Sabtu, 17 September 2022.
Berfokus pada literasi dan numerasi dalam IPA dan IPS, diskusi tersebut mendatangkan narasumber, yaitu Prof. Dr. Drs. Muslimin Ibrahim, BA., M.Pd, Guru Besar (purna) UNESA, Prof. Dr. Jun Surjanti, SE, M.Si., Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNESA, dan Titien Harfuthien, S.Pd., Guru SMP Negeri 2 Gresik.
Ketua pelaksana, Dr. Susanti, S.Pd., M.Si. menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti sekitar 502 peserta. Sarasehan nasional ini, lanjutnya, diselenggarakan secara berseri dan ini merupakan kali ketiganya dalam tahun ini.
Topik yang diangkat merupakan realisasi dari program Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbudristek. “Selain menjadi topik hangat, diskusi ini juga kami persembahkan untuk guru besar purna UNESA, yakni Prof Muslimin Ibrahim,” tambahya.
Prof. Dr. Darni, M.Hum., Ketua LPPM mengatakan bahwa sebagai perguruan tinggi negeri yang unggul dalam bidang pendidikan, UNESA perlu menjadi garda terdepan merespons kebijakan pendidikan di Indonesia seperti pada kurikulum merdeka.
“Sehingga penerapan kurikulum baru ini dapat membentuk karakter pelajar Pancasila untuk masa depan pendidikan negeri yang unggul,” ujarnya.
Prof Muslimin Ibrahim dalam pemaparannya mengatakan perubahan kurikulum didasari berbagai faktor di antaranya tingkat kemampuan literasi pelajar. “Salah satu tes pemahaman keilmuannya di Indonesia dikenal dengan nama tes skolastik dengan menguji kemampuan literasi bahasa serta pemahaman logika matematis,” paparnya.
“Berawal dari perubahan dasar, banyak kenyataan yang bisa kita lihat seperti dihapusnya tes mata pelajaran yang diganti dengan materi keilmuan,” tambahnya.
Sementara itu, Prof Jun Surjanti membeberkan dalam penguatan karakter menurut kurikulum merdeka, peran guru dapat berfokus pada pendidikan kesetaraan berupa proyek pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil pelajar Pancasila.
“Semua pembelajaran apapun materinya harus berprinsip holistik, kontekstual, berpusat pada siswa, dan eksploratif,” jelasnya.
Dalam memperkuat literasi numerasi bagi anak tingkat SMP, Titien Harfuthien menyoroti pentingnya melatih membaca tabel ataupun grafik di samping kebiasaan literasi dengan membaca guna meningkatkan kemampuan logika matematis seorang siswa. “Perlu metode yang cocok dalam pengembangan tersebut. Ini bisa berpengaruh dalam mengembangkan kemampuan komunikasi dan imajinasi,” bebernya.
Selain sarasehan nasional, LPPM UNESA juga menggelar beberapa lomba di antaranya lomba menulis soal setara AKM untuk guru, dosen, dan mahasiswa, serta lomba menulis 750 kata tahun 2022 untuk jenjang SD/MI dan SMP/MTs yang dibuka setelah kegiatan sarasehan berakhir. [HUMAS UNESA].
Penulis: Mohammad Dian Purnama
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: