www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Pendidikan Profesi Guru (PPG), Lembaga Pengembangan Profesi Pendidikan (LP3), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melaksanakan rapat koordinasi (rakor) PPG dalam Jabatan kategori satu di Hotel Suites, Surabaya pada 18-19 Agustus 2022.
Ketua LP3 UNESA, Dr. Bachtiar Syaiful Bachri, M.Pd., mengatakan bahwa terdapat perubahan-perubahan baru yang perlu diimplementasikan dalam menuntaskan masalah pendidikan saat ini. Masalah pendidikan yang dimaksud yakni pembelajaran dengan mengutamakan root course analysis (analisis akar masalah).
“Anak-anak kita belum mempunyai kebiasaan untuk berpikir sampai ke akar masalah. Jika diberikan masalah hanya bisa menjawab dua tiga kalimat, tetapi tidak bisa menggali jawaban hingga akarnya,” terangnya.
Perubahan yang kedua, lanjut pakar Kurikulum UNESA itu, yakni pembelajaran berdiferensiasi. Artinya guru tidak boleh menyamakan kebutuhan peserta didik satu dengan peserta didik lainnya. Guru di dalam kelas harus mengakomodasi minat dan bakat belajar peserta didik dengan gayanya masing-masing era digital ini.
“Satu kelas memungkinkan sekali terjadi perbedaan-perbedaan dari cara berfikir, menerima dan mengolah. Guru perlu menyadari setiap murid berbeda. Tidak bisa disamakan semua karena mereka berbeda,” ucapnya.
www.unesa.ac.id
Kepala Pusat PPG UNESA Drs. Fatkur Rohman Kafrawi, M.Pd yang pada kesempatan itu juga menuturkan bahwa dalam rapat koordinasi itu selain untuk menyamakan persepsi, memperbaiki komunikasi dan menguatkan solidaritas. Ini penting.
“Identifikasi masalah, eksplorasi masalah, menemukan akar masalah dan penyebab masalah utama dalam PPG. Kita kan harus ngawal supaya lancar dalam penyelenggaraan. Di samping itu juga kita harus ngawal kualitas mahasiswa yang sudah lulus,” ujarnya.
Dia menilai bahwa PPG tahun ini diperlukan inovasi-inovasi untuk menyiapkan sekaligus mewujudkan guru-guru yang bisa melayani dan mengakomodasi kebutuhan pembelajaran di era sekarang. Dengan pendidikan yang tepat, maka lahirlah generasi bangsa yang juga tepat.
“Apalah arti kuota banyak tapi tidak menjamin bahwa nanti para lulusannya tidak berkualitas. Jadi kuota yang tinggi kita harus juga waspada, dengan kuota yang tinggi kita juga harus menjamin lulusanya juga berkompeten,” bebernya.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Dr. Sujarwanto, M.Pd pada kesempatan itu memberikan arahan kepada dosen dan seluruh pimpinan wakil dekan satu seluruh civitas akademik UNESA bahwa dalam proses persiapan penyambutan mahasiswa PPG dilakukan dengan sesuai data dan fakta yang ada.
Pria yang biasa disapa Pak Jar itu berharap rakor tersebut dapat membawa perubahan bagi negara dan bangsa dalam memulihkan pendidikan dengan saling berkolaborasi, bergandeng tangan dan saling bergerak bersama.
“Nasib bangsa terletak di tangan Bapak/Ibu sekalian. Bagaimana bisa menyiapkan PPG ini lebih berkualitas sehingga lulusannya berkualitas dan unggul hingga melahirkan generasi yang cerdas. Mengajar tidak sekadar mengajar, tetapi memberikan pelayanan yang terbaik. Nah ini pola yang harus dicermati,” tutupnya. [HUMAS UNESA]
Penulis: Riska Umami
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: