Kejuaraan ini merupakan bagian dari proyek mata kuliah Manajemen Penyelenggaraan Olahraga, mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Ratusan peserta dari berbagai kota dan kabupaten mengikuti Kejuaraan Taekwondo UNESA Rektor Cup II "Poomsae-Kyorugi Festival" 2024 di GOR Futsal Internasional, Kampus II Lidah Wetan, pada Jumat-Minggu, 6-8 September 2024.
Kompetisi ini bagian dari proyek penerapan mata kuliah Manajemen Penyelenggaraan Olahraga mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga angkatan 2021 dengan melibatkan UKM Taekwondo UNESA dan didukung Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) serta KONI Jawa Timur.
Kejuaraan ini dibagi menjadi dua kategori utama: kyorugi atau pertarungan dan poomsae atau seni. Pada hari pertama, 135 peserta bertanding dalam kelas prestasi, sementara hari kedua sebanyak 438 peserta berkompetisi dalam kategori festival yang lebih terbuka bagi pemula.
Wakil Ketua Umum Pengprov Taekwondo Indonesia Jawa Timur (TI Jatim), Hendra Prastiyawan menekankan pentingnya sportivitas dan prestasi yang diraih dengan kerja keras dan latihan. Kejuaraan ini merupakan ajang pembinaan prestasi.
Salah satu peserta menjukkan kemampuannya dalam kategori poomsae atau seni.
"Jadi, tetap semangat dan raih prestasi sebaik mungkin. Bagi yang menang, jangan sombong, tetap rendah hati. Bagi yang belum berhasil, tingkatkan latihan untuk hasil yang lebih baik di event berikutnya," pesannya.
Hendra juga menyampaikan bahwa Pengprov Jatim akan terus mendukung kegiatan seperti ini, karena merupakan bagian dari pembibitan generasi atlet yang akan membawa nama Jawa Timur di tingkat nasional dan internasional.
Kejuaraan ini bertepatan dengan peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2024. "Semoga event-event berkelanjutan seperti ini membawa dampak positif dan melahirkan bibit-bibit atlet baru," pungkasnya.
Muhammad Tegar Agus Priambudi, ketua pelaksana menuturkan, kompetisi ini melibatkan peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur, termasuk Surabaya, Sidoarjo, Magetan, dan Kediri.
"Kami berharap bisa memberikan kesempatan lebih besar bagi para atlet muda di Jawa Timur untuk mengembangkan bakat mereka," ucapnya.
Ratusan peserta dari berbagai kota dan kabupaten unjuk kebolehan dalam Kejuaraan Taekwondo Piala Rektor UNESA.
Sementara itu, dosen pengampu mata kuliah Kepelatihan Olahraga Taekwondo, Muhammad Kharis Fajar menjelaskan bahwa tujuan acara ini tidak hanya untuk menciptakan pengalaman penyelenggaraan event olahraga, juga untuk menemukan bibit-bibit baru atlet taekwondo dari kalangan pelajar hingga mahasiswa.
"Dari mata kuliah ini, mahasiswa belajar langsung bagaimana teori yang mereka pelajari di kelas bisa diterapkan dalam skala besar seperti kejuaraan ini. Kami ingin mereka memahami esensi dari manajemen penyelenggaraan yang efektif, mulai dari perencanaan hingga eksekusi di lapangan," jelasnya.
Kharis juga menekankan bahwa kegiatan ini memiliki nilai strategis dalam pembinaan atlet. Pihaknya sengaja menyasar atlet-atlet muda mulai dari tingkat kadet dan prakadet, bahkan dari usia 8 hingga 9 tahun.
Dari usia itu, pihaknya bisa melihat potensi bibit-bibit atlet yang nantinya bisa dikembangkan lebih lanjut.
Kejuaraan ini sekaligus menjadi ajang pencarian bakat dan talenta baru yang akan diproyeksikan menjadi atlet andalan Jatim di kejuaraan tingkat nasional bahkan internasional.
Kharis berharap agar mahasiswa dapat mengambil evaluasi penting dari pelaksanaan acara ini, sehingga kejuaraan berikutnya bisa berjalan lebih baik dan lebih terorganisir.
"Kami akan terus mendampingi mereka agar mampu memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dan menghasilkan kejuaraan yang lebih sukses di masa mendatang," tambahnya.
Muhammad Tegar Agus Priambudi menginginkan kejuaraan ini bisa menjadi agenda rutin dua tahunan.
"Kami berharap ini bisa menjadi event tahunan atau dua tahunan, di mana UKM Taekwondo UNESA dan mahasiswa bisa terus berkolaborasi dalam menyelenggarakan kejuaraan yang lebih besar di masa mendatang," ujarnya.
Kejuaraan Taekwondo UNESA Rektor Cup II "Poomsae-Kyorugi Festival" 2024 ini tidak hanya menghadirkan persaingan kompetitif antar-atlet, tetapi juga menjadi ajang pengembangan keterampilan manajerial bagi mahasiswa serta memajukan pembinaan taekwondo di wilayah Jawa Timur.[]
***
Reporter: Sindy Riska Fadillah (Fisipol), dan Zakariya Putra Soekarno (Fisipol)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: