Seminar dan Lokakarya Kajian Penyelenggaraan UN Tahun Ajaran 2013 2014 telah usai digelar di Hotel Utami Sidoarjo. Acara tersebut dibuka Pembantu Rektor 4 Unesa, Prof. Dr. Nur Hasan, M.Kes. Dalam pembukaannya, ia meminta peserta lokakarya agar rekomendasi yang dihasilkan nanti tidak terlalu formal. Saya berpesan, tolong kalau memberikan rekomendasi yang agak nakal sedikit, jangan takut, karena ini untuk masa depan anak-anak Indonesia, ujar pria kelahiran Surabaya tersebut. Acara yang diselenggarakan pada Kamis-Jumat (19 20/6/2014) ini dihadiri pula perwakilan dari Puspendik Kemendikbud, Prof. Ir. Nizam M.Sc., Ph.D. Ia mewakili beberapa jajaran di Kemendikbud yang tidak dapat hadir. Diikuti sekitar 70 peserta dari seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Jawa Timur dan juga jajaran dari Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten se-Jawa Timur, acara ini bertujuan menghasilkan rekomendasi hasil pelaksanaan UN pada tahun 2013 2014 di Jawa Timur untuk dikaji oleh Kemendikbud.
Lokakarya ini adalah yang kali pertama diadakan di Jawa Timur oleh Unesa sebagai koordinator pengawasan wilayah Jawa Timur. Sesi pertama diisi seminar yang dibawakan Prof. Nizam yakni tentang hasil evaluasi pelaksanaan UN mulai tingkat kelulusan siswa, distribusi nilai hingga perbandingan hasil UN pada tahun sebelumnya. Pada saat itu pula, ia menyampaikan wacana UN secara daring (online) sehingga menurutnya rasio kecurangan akan bisa berkurang. Kita harus berpikir tentang UN yang lebih baik. Menurut saya UN yang baik itu tak perlu ada lagi polisi dalam distibusi soal sebab pelaksanaanya sudah menggunakan sistem jaringan komputer, ujar pejabat Kemendikbud ini.
Ada tiga kelompok yang dibentuk untuk merumuskan tiga rekomendasi yang berbeda. Kelompok pertama merekomendasikan tentang pengawasan yang intinya pada tahun depan pengawasan harus lebih ditingkatkan mulai dari syarat-syarat menjadi pengawas ruang hingga posisi duduk pengawas. Kelompok kedua membahas tentang pencetakan dan distribusi soal UN dan LJUN-nya. Rekomendasinya pemindaian (scanning) LJUN tidak harus dilakukan di Surabaya tetapi bisa dibagi di beberapa PTN yang ada di Jawa Timur seperti Unej dan UB. Sementara itu, hasil rekomendasi kelompok ketiga membahas tentang UN dan kurikulum 2013. Kelompok ini merekomendasikan agar UN dalam kurikulum 2013 bukan 100% sebagai ujian penentu kelulusan. Semua rekomendasi itu akan diringkas kembali oleh panitia dan dibahas lebih lanjut. Setelah itu, dikirim ke Puspendik Kemendikbud di Jakarta untuk dikaji sebagai masukan pada pelaksanaan UN tahun 2015.(Huda/Byu)
Share It On: