www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, PAMEKASAN - Banjir bandang menerjang sejumlah kecamatan di Kabupaten Pamekasan pada Selasa (1/3/2022). Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan, sebanyak 6.320 kepala keluarga, ribuan rumah, beberapa lembaga pendidikan dan tempat ibadah yang terendam air setinggi dada orang dewasa.
Mendengar kabar tersebut, Satuan Mitigasi Crisis Center (SMCC) UNESA langsung berkoordinasi dengan UKM Peduli Kemanusiaan UNESA dan turun ke lokasi bencana pada 4 Maret 2022. Ketua SMCC, Dr. Diana Rahmasari, S.Psi., M.Si., mengatakan bahwa ada sebanyak 20 relawan yang berangkat ke lokasi. Mereka terdiri dari mahasiswa dan sejumlah dosen pendamping dari jajaran divisi SMCC.
www.unesa.ac.id
Tugas mereka melakukan aksi kemanusiaan; membantu warga yang terdampak banjir di lokasi bencana. “Nanti relawan UNESA membantu warga dan petugas baik evakuasi maupun recovery di beberapa titik,” ujarnya di lokasi bencana.
Selain itu, juga melakukan psikoedukasi dan trauma healing dengan menyasar anak-anak yang terdampak banjir. “Bencana tidak hanya berdampak secara materi, tetapi juga secara psikis, apalagi anak-anak, karena itu perlu ada upaya pemulihan lewat psikoedukasi atau trauma healing,” paparnya.
Tidak hanya itu, SMCC UNESA juga membekali warga dengan pengetahuan dan keterampilan tanggap bencana di Kelurahan Kangenan. Mereka mengajari warga tentang cara pertolongan pertama pada korban bencana, utamanya banjir. Kemudian juga ada pelatihan evakuasi. “Dengan keterampilan tanggap bencana, warga jadi bisa paham penyebab banjir dan cara mengatasi serta evakuasi ketika sewaktu-waktu terjadi banjir lagi,” ungkapnya.
www.unesa.ac.id
Reza Dwi Ramadhan, Ketua UKM Peduli Kemanusiaan UNESA menjelaskan bahwa di lokasi, mereka membagikan paket sembako untuk warga Kelurahan Sumedangan dan Kangenan. Kemudian, membantu warga membersihkan sampah banjir dan saluran. Selain itu, juga melakukan psikoedukasi untuk anak-anak di sana.
Anak-anak, lanjut Reza, diajak untuk melakukan aktivitas atau permainan yang menghibur dan mendidik, seperti bermain gilir balon, melukis warna dengan telapak tangan dan masih banyak lagi. “Di sekolah itu, lemari dan buku terendam air, jadi kita bantu bersihkan dan jemur agar bisa digunakan lagi,” katanya.
Dia menambahkan, berhubung masih pandemi, seluruh tim yang berangkat melakukan swab antigen terlebih dahulu dan tetap menerapkan protokol kesehatan. "Prokes harus diterapkan, agar bisa tetap sama-sama sehat. Saat kami bertolak ke Surabaya kemarin (Minggu, 6/3/2022, red), alhamdulillah, kondisi di lokasi berangsur membaik, air pun sudah surut. Harapannya ada upaya bersama untuk mengatasi banjir dari hulu hingga ke hilir," pungkas Reza. [Humas UNESA]
Penulis: Wulida
Editor: @zam*
Share It On: