Lidah Wetan - Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) siang tadi kedatangan sastrawan muda dari Jerman. Sastrawan muda yang berasal dari Berlin ini bernama Martin Jankowski. Martin Jankowski datang ke Unesa ditemani sastrawan kondang Indonesia, Sosiawan Leak atau yang biasa di panggil Leak. Kedua sastrawan ini datang ke Unesa dalam rangka seminar dan membaca puisi karya mereka masing-masing. Menurut Lutfi Saksono, S. Pd., M. Pd. selaku moderator dan penerjemah Martin, bahwa kegiatan yang yang dilaksanakan tanpa persiapan ini untuk menambah wawasan bagi mahasiswa sastra di Unesa. Sastra Indonesia dengan sastra Jerman sangat berbeda. Di Indonesia apabila seorang sastrawan sedang membaca puisi lebih menonjolkan performance ketimbang teks. Sedangkan di Jerman sastrawan yang sedang membaca puisi cukup membaca teks sambil duduk atau berdiri . Cukup banyak kumpulan puisi yang dibuat Martin. Cetakan ke enam talah terbit dan beredar. Tetapi kumpulan puisinya yang di cetak untuk di jual di Indonesia baru pertama dan judulnya "Detik-Detik Indonesia". Dalam buku Detik-Detik Indonesia terdapat tiga puluh satu judul kumpulan puisi Martin yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Pada kesempatan ini Martin membacakan enam puisinya. Hanoman di Prambanan, Kera Putih, Razia Dekat Lembar di Lombok, Malaria, dan Kereta Api Jakarta Bogor. Dari kumpulan puisinya, Martin lebih suka Kera Putih. Menurutnya kera putih merupakan cerita legenda yang sangat menarik tetapi tidak banyak diketahui oleh orang Indonesia khususnya Surabaya. Dalam membaca puisi, Leak maupun Martin mampu membius ratusan mahasiswa yang hadir. Berkali-kali applause diberikan oleh mahasiswa kepada kedua sastrawan tersebut. Pada penutupan acara Martin menyempatkan diri untuk memberikan tanda tangan dan foto bersama mahasiswa Unesa. [jarot_humas]