www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Berbagai kegiatan penguatan kewirausahaan mahasiswa gencar dilakukan Universitas Negeri Surabaya. Terbaru, Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat universitas atau BEM-U mengadakan Seminar dan Pelatihan Kewirausahaan di Auditorium, Lantai 11, Rektorat, Kampus Lidah Wetan, Surabaya, pada Minggu, 15 Oktober 2023.
Kegiatan bertajuk ‘Unleash Your Creativity Innovating’ ini atas kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surabaya itu terdiri dari serangkaian kegiatan mulai dari pelatihan, praktik, dan seminar yang berlangsung sejak, Jumat, 13 Oktober 2023.
Sebagai pemateri, hadir langsung M. Ali Affandi Mattalitti LNM, Ketua Kadin Surabaya, dan Fitra Didik Purnama, pengurus Kadin Jatim. Juga turut hadir, Agus Budi Purnomo S.E., M.Sc., dari Disperindag yang mewakili Gubernur Jatim.
www.unesa.ac.id
Dr. Muhamad Sholeh, S.Pd., M.Pd., Direktur Kemahasiswaan dan Alumni, menyampaikan bahwa kegiatan ini penting bagi mahasiswa untuk memfasilitasi mahasiswa yang memiliki minat dan bakat bidang kewirausahaan.
“Mahasiswa harus punya mindset bisnis yang arahnya nanti bisa membuka lapangan pekerjaan. Manfaatnya peluang yang ada. Kami siap mendukung, karena ini sesuai dengan visi dan misi Indonesia Emas 2045,” ucapnya.
Ketua BEM, Muhammad Asrorun Ni’am, menyampaikan, kegiatan ini dibentuk untuk mewadahi dan mendukung minat dan bakat mahasiswa di bidang kewirausahaan. Juga, untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship mahasiswa.
“Kegiatan ini merupakan salah satu gebrakan yang dilakukan BEM UNESA untuk mengoptimalkan kembali kegiatan kewirausahaan, karena banyak bagian kewirausahaan yang tidak berjalan dengan optimal didasari karena binaan belum maksimal,” paparnya.
Output kegiatan ini membuka kerja sama UNESA dengan Kadin Jatim. Kegiatan ini juga nanti ditindaklanjuti dengan membentuk LSO UKM SEL (Student Internship Laboratory) sebagai laboratorium mahasiswa yang dinaungi langsung Kadin sehingga dapat menggaet banyak perusahaan.
Faktor Gagalnya Startup
Pada sesi materi, Ali Affandi menyampaikan enam alasan kegagalan bisnis yang marak menjadi penyebab lengsernya startup di Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Pertama, ‘not satisfying a need'. Ini berkaitan dengan produk yang tidak memenuhi kebutuhan pasar.
Kedua, ‘bad business plan' yang mengacu pada perencanaan tidak efektif, kurang mempertimbangkan berbagai indikator penting seperti perincian tujuan, strategi, proyeksi keuangan, analisis pasar, dan aspek lainnya secara komprehensif.
Ketiga, “lack of financing’. Ini berkaitan dengan situasi di mana suatu instansi tidak memiliki cukup pendanaan dibutuhkan untuk mengoperasikan perencanaan, sehingga menghambat pertumbuhan, pengembangan, dan kelangsungan suatu usaha.
Keempat, ‘bad location' menjadi faktor penyebab kegagalan suatu usaha. Sebab, lokasi fisik maupun non-fisik suatu bisnis sangat menunjang perkembangan dan keberhasilan usaha.
Kelima, inflexible yang membuat sebuah usaha sulit beradaptasi dan bersaing di pasar yang dinamis. Keenam, ‘rapid expansion’ di mana suatu usaha mengalami pertumbuhan signifikan diindikasikan dari peningkatan permintaan pelanggan, kesuksesan peluncuran produk atau layanan baru, dan investasi eksternal.
“Ekspansi itu bagus, tetapi harus bijak dalam membuat perhitungan, peluang dan tantangannya. Kalau tidak, bisa jadi problem,” ucapnya.
Berdasarkan keenam faktor kegagalan startup tersebut, beliau memotivasi para peserta seminar terkait beberapa hal yang perlu dimiliki seorang calon pebisnis untuk menjadi wirausahawan yang sukses. Di antaranya, ialah self awareness, self regulation, motivation, empathy, dan social skills. []
***
Reporter: Tarisa Adistia/Diana/Dina/Muhammad Azhar Adi Mas’ud
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: