www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Dengan bergadang, memang banyak pekerjaan atau tugas yang bisa diselesaikan. Namun, dengan alasan kesehatan, bergadang sebaiknya tidak boleh dijadikan kebiasaan yang berkelanjutan.
"Bukan menakut-nakutkan, tetapi secara kesehatan, bergadang itu bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan," ucap dr. Rahmantio Adi, Sp.PD., Dosen Fakultas Kedokteran (FK)Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Dia menambahkan, orang yang bergadang secara umum tentu mengalami gangguan pola tidur, menurunnya daya konsentrasi, cenderung tidak fokus, hingga berpotensi menimbulkan gangguan kecemasan.
Selain itu, juga berisiko terserang penyakit kronis. "Sebaiknya kalau tidak ada yang dilakukan ya sebaiknya segera tidur, jangan bermedsos sampai larut malam, karena dampaknya sangat mengkhawatirkan dalam jangka panjang," bebernya.
Menurutnya, kebiasaan bergadang yang berkelanjutan dapat berdampak serius pada sistem hormon tubuh. Gangguan terhadap hormon yang mengontrol stres dan metabolisme dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, yang berpotensi menyebabkan penyakit jantung dan masalah pembuluh darah lainnya.
Selain itu, dampak jangka panjang dari bergadang juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan risiko diabetes akibat gangguan kerja insulin.
Dampak jangka pendeknya yaitu kurangnya kewaspadaan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari akibat rasa ngantuk yang berlebihan. Seseorang juga akan mengalami penurunan konsentrasi dalam berpikir, mengingat, dan mengolah informasi, yang dapat menghambat produktivitas.
Suasana hati yang memburuk juga dapat berakibat konflik interpersonal. "Bagi yang berkendara, risiko kecelakaan meningkat karena kurangnya fokus dan responsivitas. Selain itu, imunitas tubuh juga menurun sehingga meningkatkan kerentanan terhadap penyakit," kata pria yang akrab disapa Dokter Tio itu.
Tips Memitigasi Risiko
Dosen sekaligus dokter spesialis penyakit dalam itu memberikan tips bagi yang sudah terlanjur bergadang. Caranya yaitu mengurangi konsumsi kafein, menghentikan konsumsi alkohol dan merokok, serta memilih makanan sehat dapat memitigasi dampak negatif.
Meskipun sulit untuk menghindari kurang tidur setelah bergadang, disarankan untuk menggantinya dengan waktu tidur yang cukup pada jam-jam longgar setelahnya. Hal ini penting agar tubuh memiliki kesempatan untuk istirahat yang memadai, memperbaiki kerja hormon tubuh, dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.
"Saat menggantikan waktu tidur, disarankan untuk tidak bermain dengan ponsel agar fokus lebih terarah pada proses tidur yang diperlukan untuk pemulihan maksimal," pungkasnya.
Meskipun terkadang sulit dihindari, mengambil langkah-langkah untuk memitigasi risiko sangat penting dilakukan. Tidak ada pengganti yang lebih baik daripada memberikan tubuh waktu yang cukup untuk istirahat melalui tidur yang berkualitas.
"Memberikan waktu istirahat yang memadai bukanlah bentuk kelemahan, melainkan investasi dalam kesehatan jangka panjang," tegasnya. []
***
Reporter: Mohammad Dian Purnama
Editor: @zam Alasiah*
Foto/Ilustrasi: Andrea Piacquadio/https://www.pexels.com/
Share It On: