www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Tim dari Satuan Mitigasi Crisis Center (SMCC) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) memberikan trauma healing kepada para siswa dan guru serta orang tua murid di SMP Labschool Unesa 2 Surabaya, Ketintang pada Selasa, 21 Juni 2022. Pihak sekolah melakukan penanganan cepat untuk mengatasi trauma pasca-kecelakaan beruntun di Tabanan, Bali, Sabtu (18/6/2022) lalu.
Wakil Bidang Akademik Badan Pengelolaan Labschool Unesa, Widya Nusantara menerangkan bahwa trauma healing tersebut melibatkan semua siswa dan guru yang tergabung dalam rombongan study tour ke Bali. Menurutnya, dampak psikologis tidak hanya dirasakan penumpang bus pariwisata dua yang mengalami kecelakaan, tetapi rombongan kendaraan lainnya tentu mengalami shock.
Libatkan Siswa, Guru dan Orang Tua
Trauma healing tersebut juga melibatkan orang tua siswa. “Sebagai orang tua tentulah ada rasa khawatir. Karena itu kita berikan penanganan juga. Siswa aman dan ini kita kembalikan kondisi psikologisnya dan kita harapkan orang tua juga tenang,” ungkapnnya.
Widya menambahkan, setelah tim melakukan asesmen awal saat rombongan tiba di Surabaya, kondisi siswa baik-baik saja. Memang ada empat orang yang mengalami luka terkena serpihan kaca, termasuk satu guru olahraga. Namun, itu tidak terlalu parah dan sudah tertangani.
“Kami sudah cek. Clear, tidak ada yang sampai parah. Yang lecet dikit pun baik-baik saja dan beraktivitas seperti biasanya. Namun secara psikis perlu diberikan penanganan. Ini kami pihak sekolah dan SMCC benar-benar fokus penanganan psikologis dan pendampingan. Untuk aktivitas sekolah kami undur dulu sampai penanganan selesai,” terangnya.
Pendekatan Individu-Kelompok
Wiryo Nuryono, Ketua Divisi K3 SMCC UNESA menyatakan, sekitar 20 personil yang terdiri dari konselor dan psikolog UNESA terlibat memberikan treatment kepada seluruh siswa baik kelas VII maupun kelas VIII. Bahkan kepada guru dan orang tua siswa. Penanganan yang diberikan, lanjutnya, ada yang bersifat individual dan ada yang berkelompok. Itu didasarkan pada tingkat trauma atau kondisi psikis yang dialami siswa.
“Untuk yang individual ada timnya sendiri, pendekatannya sendiri dan ruangannya sendiri. Begitupun yang kelompok. Semua sudah disiapkan dan ini sedang proses healing. Nanti teman-teman dari Pemkot mau ke sini, kami sudah koordinasi. Kita sama-sama beri treatment,” ucapnya.
“Mengenai sampai kapan treatment ini berlangsung, pihaknya belum bisa menentukan, karena trauma seseorang kadang bisa ditangani cepat kadang bisa lama. Tidak bisa diprediksi. Namun kami tetap memberikan yang terbaik sampai semua kembali pulih,” ucapnya lagi.
***
Bagus Adam, guru pendamping siswa dalam bus yang terlibat kecelakaan tampak hadir di sekolah. Ia mengenakan batik lengan pendek dan terlihat sibuk mengurus peserta yang ikut trauma healing. Di lengan kirinya, terdapat dua goresan tipis agak kehitaman dengan panjang sekitar 3-4 cm. “Ini bekas goresan kaca saat kejadian. Saya duduknya paling depan dampingi anak-anak," ujar Adam sembari menunjukkan bekas lukanya.
Dibekali Skill Tanggap Darurat
Dia menceritakan, detik-detik sebelum kejadian, bus sebenarnya berjalan pelan, tetapi medan jalan memang tepat di turunan. Ketika mengetahui rem blong, sopir langsung memberitahu agar penumpang tetap tenang.
“Dalam bus itu sebenarnya tidak ada teriak-teriak atau panik gitu. Kondisi di dalam bus benar-benar mengikuti instruksi. Sampai kejadian tabrak itu saya keluar, ternyata siswa sudah pada keluar sendiri dan memecahkan kaca sendiri untuk keluar. Beberapa memang saya bantu keluar lewat jendela,” ungkapnya.
Para siswa tenang ternyata dikondisikan guru pendamping dan sang sopir. Diketahui juga, siswa dan guru SMP Labschool Unesa 2 Surabaya sudah dibekali dengan keterampilan tanggap darurat ditambah keterampilan yang didapat dari kegiatan pramuka.
“Karena anak-anak sudah tahu cara pertolongan pertama, jadinya mereka langsung obati sendiri lukanya dengan perlengkapan P3K yang sudah kami siapkan. Baru kemudian datang tim medis setempat dan kepolisian. Sejauh ini saya aman, semoga trauma healing berjalan lancar dan siswa kembali pulih seperti biasanya,” ucapnya. [HUMAS UNESA]
Penulis: Mohammad Dian Purnama
Editor: @zam Al’asyiah
foto : Humas Unesa
Share It On: