www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, NGAWI-Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan perguruan tinggi dalam membumikan dan menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda di desa. Salah satunya bisa dengan Kemah Pancasila seperti yang dilakukan tim dosen Universitas Negeri Surabaya (UNESA) di Desa Rejuno, Kabupaten Ngawi beberapa waktu lalu.
Kegiatan ini merupakan kerja sama UNESA dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Republik Indonesia yang melibatkan puluhan anak-anak muda dan perangkat desa yang difasilitasi kader Komunitas Anti-intoleransi dan Radikalisme (Kanira).
Kepala Desa Rejuno, Senung Budiarto menyampaikan, kehadiran tim UNESA menjadi jawaban kebutuhan desa, khususnya penyematan Desa Rejuno sebagai Kampung Pancasila. Dia menginginkan tidak hanya menyematan, tetapi juga perlu diperkuat dengan kegiatan-kegiatan yang memang bermuatan Pancasila.
“Kampung Pancasila ini harus benar-benar mencirikan nilai-nilai Pancasila. Bahkan harapannya desa kami bisa menjadi percontohan ke depan. Ini tugas bersama yang tentunya tidak lepas dukungan dari teman-teman UNESA lewat kegiatan kemah ini misalnya,” ujarnya.
Ketua pelaksana kegiatan, Iman Pasu Purba menyampaikan bahwa fokus kemah tersebut yaitu pada penguatan nilai-nilai toleransi dan keberagaman secara spesifik dan pendalaman profil masyarakat Pancasila yang diadopsi dari profil pelajar Pancasila.
www.unesa.ac.id
Kegiatan semacam ini penting dilakukan, mengingat kondisi bangsa yang kian memprihatinkan mulai dari konflik horizontal atas nama agama mencuat, korupsi marak, ujaran kebencian, hoax, kemiskinan, mafia hukum, hingga praktik politik identitas, dan masih banyak lagi.
“Kegiatan dikemas menarik lewat kajian perihal beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebinekaan global, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis dan mandiri,’ tutupnya.
Sementara itu, penanggung jawab Kemah Pancasila, Bambang Sigit Widodo menyampaikan bahwa agama kerap menjadi isu yang paling sensitif dan efektif melahirkan perpecahan. Tindakan intoleransi dan kebersamaan bisa terputus karena isu agama. “Kemah Pancasila ini diharapkan bisa memberi jawaban dan tawaran bagi pemuda untuk mengaktualisasi dan meng-habituasi nilai-nilai Pancasila,” ucapnya.
Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko dalam sambutannya menegaskan Pancasila merupakan kebutuhan yang sangat fundamental. Nilai-nilai Pancasila adalah nilai-nilai luhur yang sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan nusantara.
“Desa Rejuno ini masih kuat nilai gotong royong dan kekeluargaannya. Tradisi sambatan dan saling membantu harus tetap tumbuh sebagai ciri khasnya. Pemerintahan Kabupaten Ngawi memandang baik jika Unesa terus menindaklanjuti kerja sama yang sudah dimulai ini,” ujarnya. [HUMAS UNESA]
Penulis: Tim Kemah Pancasila UNESA
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Pelaksana Kemah Pancasila
Share It On: