www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dan ASEAN Council Physical Education and Sport (ACPES) helat International Workshop di UNESA, Kampus Lidah Wetan, Surabaya, Sabtu (16/9/2023). Kegiatan yang juga bagian dari peringatan Haornas ini melibatkan 3 negara; Indonesia, Malaysia dan Singapura.
Mereka fokus membahas Applied Science into Practice yang sekaligus sebagai tema workshop. Kegiatan professional development pertama diselenggarakan UNESA bersama ACPES ini diinisiasi oleh Sport Exercise Research Center (SERC), FV dan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK).
Saat membuka kegiatan, Dr. Dwi Cahyo Kartiko, S.Pd., M.Kes., Dekan FIKK UNESA menjelaskan, kegiatan ini dihadiri oleh tiga instruktur yang mewakili tiga negara. Mereka adalah Prof. Toho Cholik Mutohir, Ph.D., dari Indonesia, Assoc Prof. Koh Koon Teck dari Singapura, dan Hisyam Che Mat dari Malaysia.
Ketiga instruktur tersebut membawa tema berbeda yang disampaikan di tiga tempat berbeda pula. Pertama, Prof. Toho Cholik menyampaikan materi tentang ‘Implementation of Physical Literacy using Visual Coaching Pro’ di Ruang LPPM Lantai 6 Rektorat.
Kedua, Prof. Koh Koon Teck PhD dari FIBA, sekaligus Kaprodi, Physical Education, Nanyang Technological University, Singapura menyampaikan tentang “Effective Instruction and Feedback in Teaching Basketball” di GOR Basket UNESA.
Ketiga, Hisyam Che Mat dari University Technology MARA (UiTM), Malaysia membawakan topik ‘Developing Games to Inclusive Sport’ di Gedung Anti-Doping UNESA. “Semua peserta yang ikut kami lihat sangat antusias, karena banyak wawasan dan ilmu baru dari para pakar tersebut. Ini jadi bekal penting buat kita bersama,” ucap Dekan FIKK.
Para peserta, lanjut Dwi Cahyo Kartiko, berjumlah 89 orang yang berasal dari berbagai latar belakang. Ada pelatih, guru olahraga, dosen, pegiat olahraga dari kelangan kelompok disabilitas, dan pengurus National Paralympic Committee (NPC ) Indonesia. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk forum panelis.
www.unesa.ac.id
Pada sesi materi di Ruang LPPM, Prof. Toho Cholik Mutohir menyampaikan, mahasiswa, praktisi maupun pelatih olahraga harus memahami betul arah perkembangan teknologi kaitannya dengan disiplin keilmuan dan masa depan karir keolahragaan. Ini penting, sebab, semua bidang, termasuk olahraga tidak bisa lepas dari teknologi.
Penerapan teknologi dalam sport science merupakan keniscayaan, termasuk dalam pembinaan atlet dan literasi fisik atlet. Menurutnya, penerapan sport science yang dipadukan teknologi menjadi kunci keberhasilan dunia olahraga saat ini.
Dia berharap, setelah dilaksanakannya workshop ini dapat dirancang program yang konsisten agar bisa diaplikasikan untuk mendukung dinamika keolahragaan Indonesia di era digital ini. Workshop ini langkah pertama yang penting dalam perjalanan mahasiswa atau pelatih menuju keunggulan dalam dunia kepelatihan atlet modern.
“Semoga ini menjadi program unggulan FIKK untuk UNESA yang dapat diberikan layanan kepada masyarakat luas khususnya akademik untuk mengaplikasikan visual coaching pro sebagai bentuk teknologi digital yang berbentuk software yang berbasis web. Ini menjadi nilai tambah bagi lulusan FIKK agar bisa kompetitif dan berarti di masyarakat,” harap guru besar UNESA itu.
Salah satu aspek penting dalam workshop ini yaitu peserta diajarkan cara penggunaan analisis rangkaian latihan atlet. Para peserta belajar bagaimana menganalisis tubuh atlet dengan cermat melalui teknologi visual.
Ini dapat membantu mereka memahami aspek-aspek teknis dalam berbagai cabang olahraga dan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan dengan output berbentuk aplikasi teknologi digital khusus visual coaching pro dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran PJOK dan pelatihan keolahragaan.
www.unesa.ac.id
Selain itu, peserta juga diperkenalkan sampai pada pendampingan praktik membuat perangkat lunak dengan aplikasi pelatihan yang dapat digunakan untuk merencanakan program latihan yang efektif dan melacak kemajuan atlet secara terperinci. Prof. Toho Cholik Mutohir juga menyampaikan tentang penggunaan data dalam pengambilan keputusan pelatihan, sehingga mahasiswa dapat mengoptimalkan potensi atlet mereka.
Workshop ini juga berfokus pada literasi fisik, yang merupakan pemahaman tentang pentingnya keseimbangan, koordinasi, kekuatan, dan fleksibilitas dalam pembinaan atlet. Dengan bantuan teknologi visual coaching, mahasiswa belajar bagaimana mengidentifikasi kebutuhan fisik individu atlet dan merancang program pelatihan yang sesuai. [*]
***
Reporter: Nabilla Habibah AC
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: