www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Direktorat Pencegahan dan Penanggulangan Isu Strategi Kampus Universitas Negeri Surabaya (UNESA) lewat Subdirektorat Mitigasi Crisis Center (SMCC) helat Sosialisasi Kesehatan Mental di Gedung I6 Srikandi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH), Kampus Ketintang pada Rabu, 25 Oktober 2023.
Dalam kegiatan yang termasuk dalam rangkaian ‘Safari Sharing’ Kesehatan Mental 2023 ini, Prof. Dr. Mutimmatul Faidah, S.Ag., M.Ag., Direktur Pencegahan dan Penanggulangan Isu Strategis Kampus, mengatakan bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia yang diperingati setiap 10 Oktober.
"Pada kegiatan ini, peserta, khususnya mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengekspresikan diri, diajak untuk melakukan afirmasi kepada diri sendiri, dan masih banyak lagi. Hal itu nantinya yang akan berujung pada konsep penerimaan diri," ucapnya
www.unesa.ac.id
Dia menambahkan, saat ini SMCC mencatat sebanyak 45 mahasiswa di UNESA yang mengalami permasalahan kesehatan mental dengan kategori ringan, sedang, dan berat. Sejumlah 2 di antaranya merupakan mahasiswa FISH.
"Siapapun nanti yang merasa memerlukan bantuan atau ingin berkeluh kesah dapat langsung menghubungi SMCC. Kami berharap sosialisasi ini dapat membentuk mahasiswa menjadi pribadi yang tangguh dan siap menghadapi berbagai macam tantangan," harapnya.
Dr. Bambang Sigit Widodo, M.Pd., Dekan FISH menyampaikan apresiasinya atas berlangsungnya acara tersebut. Menurutnya, sosialisasi ini penting diikuti semua mahasiswa, karena masalah mengenai kesehatan mental bisa saja dialami siapapun.
"Hidup itu tidak mudah. Setiap orang pasti pernah mengalami tekanan, tetapi bagaimana kita bisa menghadapi permasalahan itu yang perlu diketahui. Salah satu yang FISH upayakan adalah memberikan pelayanan terbaik agar mahasiswa dapat belajar dengan nyaman tanpa adanya tekanan," jelasnya.
Pemateri, Dr. Wiryo Nuryono, S. Pd., M. Pd., selaku Kepala Seksi Anti-Narkotika dan Kesehatan Mental memaparkan mengenai teknik afirmasi yang dapat diberikan kepada diri sendiri. "Kebiasaan seseorang ketika menghadapi masalah adalah berdiam diri dan terlalu memikirkannya. Padahal hal itu malah berdampak buruk. Yang diperlukan adalah memikirkan hal positif, seperti afirmasi," paparnya.
Afirmasi, lanjutnya, merupakan pernyataan positif yang digunakan untuk mengubah pemikiran dan perasaan negatif menjadi positif. Relaksasi afirmasi dapat dilakukan menggunakan metode yang menggabungkan relaksasi fisik dengan pengulangan afirmasi positif.
Dia mengajak mahasiswa untuk berbagi mengenai masalah yang sedang dialami, dan menuliskan penanganannya. Dia mengajak mahasiswa untuk melakukan teknik memaafkan diri. "Cara kita mengurangi beban adalah menerima, dan menyerahkan seluruhnya kepada sang pencipta," ujarnya.
Rosalinda Alriza Permata, peserta yang merupakan mahasiswa prodi Ilmu Administrasi Negara mengaku lega setelah mengikuti sosialisasi ini.
"Rasanya lebih ikhlas dalam menghadapi tiap masalah yang ada. Sekaligus ingin berpesan untuk teman-teman yang memiliki masalah kesehatan mental, sebaiknya segera menghubungi bantuan, salah satunya yang di UNESA yaitu SMCC," ucapnya. Kegiatan ini dihadiri oleh sivitas akademika, tendik, dosen, pembina ormawa, dan mahasiswa selingkung FISH.[]
***
Reporter: Erza Angelia Putri
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: