www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA–Sudah saatnya, anak-anak muda atau mahasiswa peduli dan ambil bagian dalam menjawab tantangan sosial dan lingkungan. Itulah yang ditunjukkan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) lewat Seminar Nasional: Sosial dan Lingkungan di Auditorium, Gedung LPSP, Kampus Lidah Wetan, pada Sabtu, 14 Oktober 2023.
Seminar nasioanal ini mengusung tema "Strategi dan Kolaborasi Sosial Peduli Lingkungan di Masa Society 5.0, Agar Tetap Terjaga dari Segi Kualitas dan Kuantitas". Sebagai pemateri, hadir sejumlah narasumber yaitu Drg. Agus Suprapto, M.Kes, selaku Staf Ahli Menko PMK Bidang Pembangunan Berkelanjutan.
www.unesa.ac.id
Selain itu, ada Dr. Tasdiyanto, S.P.,M.Si., Staf Ahli Menteri KLHK bidang Ekonomi Sumber Daya Alam; Niniek Herawati, ST, M.Si dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur; dan Sukardi, S.H, M.Si dari Dinas Sosial Jawa Timur.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan, dan Alumni, Prof. Dr. Madlazim, M.Si., mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya ini penting untuk menggalakkan kesadaran bersama anak-anak muda, utamanya mahasiswa dalam memastikan tatanan sosial dan lingkungan berjalan sesuai arahnya. Isu lingkungan dan perubahan iklim, lanjutnya, merupakan bagian penting pembahasan forum-forum dunia.
"Perubahan iklim dalam skala besar tidak lepas dari perilaku manusia terhadap lingkungan. Karena itu, mahasiswa perlu dibekali soft-skill dan komitmen untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, hijau dan berkelanjutan. Harapannya, mahasiswa tidak hanya sadar, tetapi ada gerakan bersama,” ucapnya.
Dia juga menekankan, sistem juga berpengaruh terhadap kesadaran masyarakat. Sistem yang menunjang akan turut membawa perubahan masyarakat agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan.
Ketua Pelaksana, Yunita Nurhariyanti menyebutkan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda untuk memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Tema yang diangkat dimaksudkan agar generasi muda memiliki strategi yang inovatif dan kolaboratif untuk menjaga kualitas lingkungan yang berkelanjutan.
“Di masa Society 5.0, isu-isu lingkungan harus menjadi prioritas utama. Beberapa tantangan yang harus kita hadapi terkait dengan lingkungan memerlukan andil mahasiswa dalam strategi dan kolaborasi. Harapannya, kesadaran mahasiswa untuk peduli lingkungan meningkat,” terangnya.
Staf Ahli Menko PMK, Agus Suprapto menyampaikan kebijakan lembaga pemerintah terkait membangun kompetensi kesadaran sosial dan peduli lingkungan. “Perlu adanya tindakan-tindakan kecil yang bisa kita lakukan, karena lingkungan memegang peranan penting dalam mempengaruhi suatu kualitas SDM ke depan,” ucapnya.
Dalam sesi inti, Tasdiyanto menyampaikan pentingnya strategi dan kolaborasi sosial peduli lingkungan di era society 5.0. Menurutnya, strategi sosial peduli lingkungan perlu ditingkatkan menjadi strategi pembudayaan lingkungan yang dapat memperbaiki perilaku.
“Strateginya bisa kita lakukan melalui pengembangan ilmu pengetahuan, pertumbuhan ekonomi rakyat, harmonisasi nilai tradisi dan hukum, dan keteladanan pemimpin. Hal tersebut harus dikolaborasikan untuk mencapai hasil yang maksimal,” ucapnya.
Dia menekankan kebijakan pro-rakyat dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Salah satunya kebijakannya, mengajak seluruh negara untuk terus melanjutkan pembangunan hijau.
www.unesa.ac.id
Sementara itu, menurut Niniek Herawati, terdapat beberapa peran masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan, salah satunya mahasiswa harus sadar secara penuh bahwa biofisik lingkungan bersifat terbatas. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengatur pola konsumsi masyarakat dalam memproduksi sumber daya alam.
“Di era digital society ini, sangat terbuka peluang untuk menghijaukan dunia, menebarkan spirit cinta lingkungan, dan meningkatkan kesadaran pola konsumsi ramah lingkungan. Cara sederhana yang bisa kita lakukan seperti mulai menggunakan tas ramah lingkungan,” ujarnya.
Selanjutnya, materi dalam seminar nasional ini ditutup Sukardi yang menyampaikan mengenai penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Jawa Timur. Ia menyampaikan terdapat beberapa sinergi yang bisa dilakukan, salah satunya adalah dengan menyamakan persepsi untuk memperjelas peran sehingga tujuan pembangunan kesejahteraan dapat tercapai.
Seminar nasional ini turut dihadiri jajaran Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, perwakilan BEM Universitas se-Jawa Timur, dosen, serta mahasiswa.[]
***
Tim Reporter: Erza Angelia/Mochammad Ja’far
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: