www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menggelar Cultural Exchange dengan Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) di Gedung G6 Lantai 3 FEB, Kampus UNESA Ketintang, Surabaya pada Rabu, 10 Mei 2023. Kegiatan ini diikuti ratusan mahasiswa FEB dan puluhan mahasiswa dari Negeri Jiran.
Wakil Dekan 1, Bidang Pembelajaran, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Kemahasiswaan, dan Alumni, FEB Dr. H. Moch. Khoirul Anwar, S.Ag., MEI., menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting dilakukan agar mahasiswa FEB bisa banyak diskusi dan sharing dengan mahasiswa negara lain seputar pendidikan dan kebudayaan serta isu-isu global.
Ketika mahasiswa luar datang, secara tidak langsung mahasiswa dituntut memiliki kepercayaan diri dan kemampuan komunikasi untuk mengenalkan budaya, berbagai kesenian tradisional dalam negeri kepada warga negara lain. "Kita pun di sini belajar mengenali budaya mereka, memahami perbedaan untuk merekatkan hubungan antar-negara," ucapnya.
Acara ini dibuka dengan banyak rangkaian kegiatan. Dimulai dengan pertunjukan kesenian Indonesia. Ada tari remo, suguhan tembang FEB hingga pertunjukan tarian Jawa klasik yaitu gambyong dan tari saman. Dengan berbagai pertunjukan itu, mahasiswa dari UTHM tampak antusias menyaksikannya.
Di sisi lain, mahasiswa Malaysia menyuguhkan tarian zapin yang berasal dari daerah Johor hingga Tari Sumazau yang menjadi ikon Kota Sabah Malaysia. Menurut Maydatulnisa binti Ahmad, salah satu mahasiswa UTHM mengungkapkan kekagumannya tentang kesenian Indonesia, mulai dari nada-nada indah yang keluar saat pelantunan tembang FEB, lentikan lembut penari gambyong, sampai gerakan tari saman yang memiliki aspek kemiripan dengan tari dikir barat di Malaysia.
Ts. Dr. Lee Te Chuan, salah satu dosen Fakulti Pengurusan Teknologi dan Perniagaan UTHM, yang turut mendampingi mahasiswanya mengatakan rasa takjubnya terhadap mahasiswa UNESA karena perlakuan mereka kepada mahasiswanya selama di sini sangat ramah, seperti keluarga, sering mengajak main sampai makan bareng.
www.unesa.ac.id
Kuliah Tamu dan Kerja Sama
Acara tersebut dilanjutkan dengan Guest Lecture sejumlah dosen UTHM, yakni Dr. Nurazwa Ahmad, Ass. Prof. Dr. Azlina MD Yassin, dan Dr. Chandrashekar Ramasamy. Pada kesempatan itu, Nurazwa Ahmad membahas tentang pentingnya intellectual property (IP) untuk menjaga kelangsungan inovasi dan aktivitas kreatif.
Menurutnya, start-up umumnya belum memiliki landasan finansial yang kuat, mereka seringkali kesulitan untuk memperkenalkan produk mereka kepada pasar dan calon konsumen. "Dengan memahami IP, kamu harus tahu apa saja hak yang kamu miliki dalam intellectual property, dengan tujuan untuk mencegah adanya salinan yang tidak diinginkan,” jelas Nurazwa Ahmad.
Selanjutnya, Azlina MD Yassin mengulik tentang keputusan konsumen melalui online marketing, sedangkan Chandrashekar Ramasamy mengkaji tentang implementasi internet of things atau IoT.
Usai kuliah tamu tersebut, pihak FEB bersama UTHM mendiskusikan Memorandum of Agreement (MOA) di Ruang Pertemuan Gedung C6 Lantai 2 FEB. Rapat ini dihadiri dekan FEB dan jajarannya serta para narasumber kuliah tamu tersebut. Mereka membahas berbagai rencana kerja sama dan implementasinya ke depan.
"Tidak terasa, kerja sama yang kita lakukan sudah berjalan selama 4 tahun. Tidak hanya berhenti pada naskah saja, tetapi sudah kita implementasikan. Langkah ke depan inilah yang kita diskusikan sebagai tindak lanjut dari kerja sama yang sudah dilakukan selama ini,” ucap Prof. Dr. Anang Kistyanto, S.Sos., M.Si., Dekan FEB. []
***
Penulis: Fatimah Najmus Shofa/Joy Nathanael
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: