www.unesa.ac.id
Bertempat di Best Western Papilio Hotel Surabaya, Sabtu (27/10), kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Yuni Sri Rahayu, M.Si. Narasumber yang dihadirkan di antaranya Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, Ph.D selak Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti, Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc., selaku Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Dr. Kresnayana Yahya, M.Sc., selaku Dosen Institut Teknologi Sepuluh November.
Pemaparan narasumber pertama oleh Ali Ghufron menyampaikan bahwa para peneliti dan dosen harus memiliki kompetensi 4C dalam meneliti. 4C tersebut meliputi Critical Thinking (berpikir secara kritis), Creativity (kreatif), Communication (komunikasi), Collaboration (kolaborasi). Maka dari itu, peneliti diwajibkan mengubah pola berpikirnya dengan mengembangkan dan menerapkan proses pembelajaran yang baru dan jangan sampai kalah dengan robot. Kelemahan peneliti di Indonesia yakni kurangnya kolaborasi sesama peneliti, semua bekerja sendiri-sendiri bukan sama-sama bekerja.
“Harapan kedepan saya semoga SDM kita bisa menjadi nomer 1 karena SDM peneliti sangat penting sekali, dan untuk Unesa supaya membuka tempat konsultasi untuk hasil dari penelitian,”pungkasnya.
Namun narasumber kedua Laksana Tri Handoko lebih menyampaikan peran era industri 4.0. Menurutnya bahwa di era industri 4.0 ini semua serba digital salah satunya perubahan proses dalam berbisnis. Saat ini orang menciptakan produk tidak perlu modal besar hanya dengan menggunakan aplikasi saja sudah bisa. Untuk itu kondisi seperti ini semua orang harus mengikuti alurnya dengan mengembangkan dan memanfaatkan perkembangan teknologi dengan sebaik-baiknya.
Saat narasumber ketiga oleh Kresnayana Yahya menyampaikan bahwa pentingnya pengenalan digital kepada anak-anak. Perkembangan digital tidak perlu disampaikan sepenuhnya kepada anak akan tetapi ada porsinya tersendiri. Dengan masuknya perkembangan teknologi dapat menjadi modal dalam proses perkembangan kreatifitas anak.
“Jangan sampai ada larangan untuk penggunaan HP maupun yang lainya karena akan menghambat proses kreatifnya di era yang serba digital ini. Saya berharap Unesa bisa menjadi pelopor untuk mengenalkan dan mengarahkan terkait penggunaan gadget secara lebih baik,” ujarnya
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala LPPM Unesa berserta jajaran, dosen, dan mahasiswa. (tni/why)
Share It On: