Konsep paket wisata napak tilas perjalanan Hayam Wuruk diminati pengunjung Majapahit Travel Fair 2014 di Ballroom Grand City Mall Surabaya. Paket wisata yang diinisiasi program studi Pendidikan Sejarah Unesa itu digawangi Drs. Yohanes Hanan Pamungkas, M.A., dosen Unesa yang juga arkeolog. Dalam pameran berskala nasional terbesar se-Indonesia Timur itu, Unesa memamerkan berbagai koleksinya mulai dari foto dokumentasi napak tilas Hayam Wuruk, media interaktif rute perjalanan sang raja Majapahit, video dokumenter napak tilas 900 km napa tilas Hayam Wuruk, dan duplikat naskah Negarakertagama yang dipinjam langsung dari Museum Mpu Tantular. Stan Unesa menjadi satu di antara banyak stan yang ramai dikunjungi para pengunjung karena menawarkan paket wisata yang unik. Selama ini belum banyak wisata berbasis sejarah yang mengintegrasikan potensi budaya, geografi, dan ekonomi. Sejauh ini kami sudah menggarap 60 km perjalanan wisata berbasis napak tilas Hayam Wuruk bersama Nigel Boulough dari Inggris. Tahun ini akan dilanjutkan 100 km survei potensi wisata yang ada di sepanjang jalur napak tilas tersebut mulai Pasuruan hingga Lumajang. Kami masih berangan-angan menghabiskan 740 km untuk menuntaskan paket wisata napak tilas Hayam Wuruk yang lengkap, ujar Pak Hanan, sapaan akrabnya. Selain stan yang banyak dikunjungi pengunjung, Unesa juga mendapat apresiasi oleh panitia penyelenggara acara. Pemandu stan Unesa yang juga mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah angkatan 2011 itu mendapat apresiasi sebagai the best make up hair do, sebuah penghargaan sebagai pemandu stan dengan penampilan tata rias terbaik. Ia adalah Preva Asmara. Mahasiswa asal Mojokerto tidak menyangka terpilih sebagai yang terbaik karena ada juga mahasiswa dari perguruan tinggi lain seperti Universitas Kristen Petra, Universitas Airlangga, Universitas Surabaya, Universitas Ciputra, dan juga stan-stan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata se-Indonesia yang turut serta dalam ajang ini. Dalam ajang ini, Unesa sengaja mengangkat kesejarahan Jawa Timur, terutama Majapahit. Selain karena tema pamerannya yang mengusung hal itu. Kita ingin mengingatkan bahwa sejarah Indonesia diawali oleh kiprah Majapahit dalam mempersatukan nusantara. Kita ingin potensi sejarah besar itu dikenal masyarakat Indonesia dan juga mancanegara melalui paket wisata yang kini sedang kami kembangkan bersama pakar arkeolog dari Inggris dan juga melibatkan mahasiswa sebagai pemandu perjalanan wisata tersebut, jelas Bapak yang kini sedang menuntaskan program doktoralnya di UGM itu. Dengan apresiasi yang begitu besar terhadap Unesa, diharapkan ke depan tim seni dari Unesa juga turut serta turun menampilkan kreasinya di ajang pameran yang telah berlangsung selama 15 tahun ini. Acara yang dibuka Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Gubernur Jawa Timur ini juga diramaikan penampilan seni pertunjukan khas Jawa Timur. (Gilang/Byu)