www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Dalam memperkuat daya saing bangsa diperlukan akselerasi kesiapan sumber daya manusia yang unggul dan kualitas riset-inovasi di perguruan tinggi. Itu disampaikan Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D., Plt Dirjen Diktiristek dalam Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia di Graha Universitas Negeri Surabaya, Kampus II Lidah Wetan, Surabaya pada Senin, 15 Januari 2024.
Guru besar UGM itu mula-mula menyampaikan apresiasi kepada seluruh rektor perguruan tinggi negeri dan swasta se-Indonesia atas kerja kerasnya untuk mewujudkan sumber daya manusia lewat program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Kendati masih banyak pekerjaan rumah yang dihadapi, tetapi apa yang sudah dilakukan dan diraih harus diakselerasi bersama-sama dan kolaborasi kampus dengan dunia usaha-industri perlu terus diperkuat.
Penyiapan Talenta
Dari program MBKM yang dilakukan sudah dapat melihat hasilnya. Output dan outcome dari MBKM dapat dilihat dari lulusannya yang sudah banyak diserap di dunia kerja dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Hampir 1 juta mahasiswa telah keluar dari kampus dengan membawa bekal ilmu dan pengalaman yang dibutuhkan dunia kerja, sehingga lebih percaya diri memasuki dunia kerja. Pada saat yang sama, dunia kerja juga bisa melihat talenta perguruan tinggi yang mereka butuhkan.
"Saya terharu banyak lulusan perguruan tinggi pelosok negeri dengan bangganya menyampaikan mereka diterima di perusahaan multinasional maupun BUMN setelah mengikuti program kampus merdeka. MBKM ikut mendemokratisasi akses lapangan pekerjaan," ucap Prof Nizam.
Dampak MBKM terhadap penguatan talenta. Dari publikasi INSEAD tentang The Global Talent Competitiveness Index 2023, Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan kesiapan talenta yang tercepat di Asia dan tercepat kedua di dunia. Sehingga, peringkat Indonesia melompat jauh dari peringkat ke-89 ke peringkat ke-75 dunia hanya dalam waktu 5 tahun.
www.unesa.ac.id
Ini merupakan kerja keras perguruan tinggi yang mampu mengakselerasi kesiapan talenta. Tentu, banyak PR ke depan, tetapi akselerasi ini patut diapresiasi kepada seluruh perguruan tinggi.
Momentum itu perlu dijaga sehingga tren positif ke depan bisa dijaga dan terus menanjak sampai masuk 50 besar talenta global. Kesiapan talenta merupakan daya tarik penting untuk menarik investasi dan fondasi penting untuk mewujudkan ekonomi yang maju.
Riset dan Inovasi
Daya saing Indonesia terkait inovasi perlu diperkuat. Selama ini, terlihat progres yang luar biasa di lapangan melalui kolaborasi atau matching fund antara perguruan tinggi dengan dunia industri yang semakin erat.
Dalam program hilirisasi yang berdampak pada peningkatan ekspor juga perlu didukung dengan memperkuat kemampuan untuk memberikan nilai intelektual sehingga seluruh teknologi tidak mengandalkan lisensi semata dan hasil riset tidak berhenti di publikasi.
Sebagai contoh, dalam pengembangan prekursor untuk baterai misalnya, tidak hanya industrinya yang masuk di Indonesia, tetapi teknologinya bisa dikuasai dan dikontribusikan lewat perguruan tinggi. Karena itu, riset dan inovasi kuncinya ada di perguruan tinggi yang perlu didukung dengan ketersediaan anggaran sebagai investasi jangka panjang.
"Daya saing bangsa bisa terus ditingkatkan dengan peningkatan nilai tambah sumber daya alam lewat penyiapan dua hal yaitu SDM tangguh, dan siapkan riset dan inovasi yang menjawab kebutuhan nyata untuk membangun kedaulatan dalam berbagai sektor lainnya. Saya yakin bisa kalau fokus dan serius di situ," pungkasnya.
Tambahan, Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia (FRI) dihadiri sekitar 800 rektor atau pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia. Forum yang tahun ini diselenggarakan di UNESA dibuka Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan dihadiri jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju.[]
***
Reporter: Saputra/Sindy Riska/Rafa Afifa
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: