Perasaan syukur dan gembira tengah menyelimuti hati Baktiyar Mei Hermawan saat mengetahui keberhasilannya menyabet gelar wisudawan terbaik selingkung Fakultas Teknik (FT). Mahasiswa prodi S-1 Pendidikan Teknik Mesin ini lulus tepat waktu dengan predikat cumlaude. Berawal dari melihat banyaknya limbah serbuk gergaji kayu di Desa Sukorejo yang kurang dioptimalkan pemanfaatannya dan janggel jagung yang jarang digunakan, ide pembuatan skripsi itu muncul. Dari permasalahan tersebut, laki-laki asli Bojonegoro ini menemukan solusi yakni pembuatan briket bioarang sebagai bahan bakar alternatif. Karena itulah, ia mengusung judul skripsi "Pemanfaatan Briket Bioarang dari Limbah Serbuk Gergaji Kayu Jati dan Janggel Jagung Serta Tepung Kanji sebagai Bahan Bakar Alternatif". Bercerita proses pembuatan skripsinya, ternyata terdapat beberapa kendala. Mulai dari mencari solenoid gas untuk mengatur suhu pengarangan agar tetap pada suhu 250 derajat, hingga proses pengarangan yang kerap tertiup angin kencang. Dengan dibantu rekan-rekannya di Labolatorium Bahan Bakar dan Pelumas serta beberapa dosen, pengerjaan skripsi berhasil rampung dalam kurun waktu 5 bulan. IPK-nya mencapai 3,51 sehingga ia berhak menjadi wisudawan terbaik FT pada wisuda ke-80 Unesa besok, Sabtu (21/6/2014). Harapan laki-laki kelahiran 13 Mei 1992 ini skripsinya dapat bermanfaat banyak bagi semua orang khususnya di masyarakat Desa Sukorejo, Bojonegoro sehingga dapat menambah perekonomian warga sekitar dan mengatasi banyaknya limbah serbuk gergaji kayu yang ada. Baktiyar berencana akan melanjutkan studinya ke jenjang pascasarjana di salah satu perguruan tinggi di Surabaya. Kesibukannya saat ini mempersiapkan diri tes pekerjaan dan tes masuk ke pascasarjana. Tiyar sapaan sehari-harinya berpesan untuk adik angkatannya di Fakultas Teknik. "Tingkatkan Prestasi dan jangan mudah mengeluh terhadap tantangan dan hambatan selama perkuliahan. Belajarlah minimal 10 menit setiap mata kuliah yang sudah diajarkan dosen karena belajar dengan sistem kebut semalam (SKS) tidak akan tersimpan dalam memori kita," ujar mahasiswa berambut cepak itu. (Andini/Sandi/Wahyu/Byu)