Surabaya Indonesia sebagai negara demokrasi bukanlah hanya cerita semata, terbukti dengan pemilihan kepala pemerintahan, instansi bahkan ketua kelompok diskusi yang dilaksanakan secara demokratis. Salah satu contohnya adalah pemilihan ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP Unesa yang diprakarsai oleh KPU jurusan PGSD. Pemilihan umum yang diikuti semu civitas akademika selingkup PGSD. Layaknya Komisi Pemilihan Umum tingkat kabupaten, KPU selingkup jurusan PGSD juga memiliki agenda resmi bagi calon pasangan ketua dan wakil ketua HMJ PGSD. Agenda tersebut adalah kampanye yang dilakukan selama tujuh hari dimulai tanggal 20 Februari, dialog yang dilakukan secara terbuka dan bersifat umum di lobby PGSD lantai 1 pada tanggal 25, dilanjutkan dengan pemilu raya pada tanggal 3 Maret. Disediakan tiga buah bilik untuk melakukan pencoblosan, dan kita tetap memegang teguh azas luberjudil dalam pemilu raya ini, papar Basuki, ketua KPU PGSD. Pemilu raya yang dilaksanakan selama satu hari ini memiliki tata cara yang tidak jauh berbeda dengan pemilu pada umumnya, tetapi menariknya pemilik hak suara akan mendapatkan sebuah permen setelah mencoblos. Antusiasme mahasiswa tercermin dari banyaknya mahasiswa yang menggunakan hak pilihnya. Perhitungan suara akan dilakukan pada tanggal 5 Maret. Pesta demokrasi ini pun akan berakhir dengan terpilihnya sepasang calon ketua dan wakil ketua HMJ PGSD. (Diyanti/SR)