www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Lewat program Matching Fund Kedaireka 2022, tim Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menghasilkan sejumlah inovasi. Salah satu produk yang dihasilkan yaitu video drama boneka karakter Jawa Timuran untuk mengoptimalkan penguatan profil pelajar Pancasila di satuan pendidikan dasar.
Ketua program, Yoyok Yermiandhoko menyampaikan bahwa video tersebut didesain sebagai media pembelajaran khusus anak-anak usia sekolah dasar. “Materinya kami rancang sedemikian rupa, ada semacam tontonan yang berkaitan dengan materi pembelajaran dan bermuatan nilai-nilai profil pelajar Pancasila,” ujarnya di UNESA, Jumat (2/12/2022).
Ada lima karakter yang dibuat dalam video tersebut, ada Upik, Nina, Erlin, Satrio, dan Amir yang membawa berbagai konten–konten mendidik bagi anak SD. Uniknya, nama – nama karakter tersebut bila huruf awalnya digabungkan akan membentuk kata ‘UNESA’.
Kelima tokoh tersebut, lanjut Yoyok mengangkat isu-isu yang kerap terjadi di kehidupan siswa dengan karakter yang khas Jawa Timuran. Video drama ini terinspirasi dari panggung cerita boneka yang merupakan pertunjukan dengan menghadirkan tokoh ikonik protagonis dan antagonis yang menceritakan kisah-kisah dengan menanamkan nilai-nilai moral dalam kehidupan.
www.unesa.ac.id
Video ini bukan hanya mengandalkan penampilan visual berupa drama boneka, unsur musik dan animasi pendukung juga dibuat untuk membuat betah anak dalam menikmati pertunjukan. “Dalam mempersiapkan video drama ini dimulai Juli-November 2022. Ini kami sudah publikasi dan diseminasi produk termasuk pengurusan HKI dan produksi artikel ilmiah,” beber dosen UNESA itu.
Dilanjutkan Yoyok, dalam produksi media pembelajaran tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Poddium (PT. Aksara Swara Citra). “Semoga sekolah dapat menggunakan media ini sebagai referensi bahan ajar dan media pembelajaran yang bermanfaat bagi pelaksanaan pembelajaran khususnya dalam menguatkan karakter khas Jawa Timuran sebagai profil pelajar Pancasila,” harapnya.
Selain menghasilkan video boneka karakter, tim UNESA juga melahirkan 1 buku cerita anak, 1 buku pedoman pemanfaatan media, dan 1 artikel ilmiah. Tentunya, buku – buku dan video yang dihasilkan tersebut dapat memberikan kontribusi bagi pendidikan di masa depan. “Kami berharap, UNESA dapat menjadi mitra bagi DUDI yang berkompeten dalam sastra secara digital,” harapnya.
Adapun tim yang terlibat dalam program tersebut yaitu Yoyok Yermiandhoko, Prof Wahyu Sukartiningsih, Nurhasanah dari Poddium, Gian Habib Syah dari Poddium), Nadia Lutfi Choirunnisa, Ruwaida Zafira, dan Maryam Isnaini Damayanti. [HUMAS UNESA]
Foto : Dokumentasi Yoyok Yermiandhoko dan tim PKM
Share It On: