www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Dalam rangka menindaklanjuti MoU Proyek Kemanusiaan yang diteken UNESA dengan INTI International University, Malaysia kemarin. Kampus bertagline ‘Satu Langkah di Depan’ langsung mengadakan Focus Group Discussion (FGD) di Rektorat, Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada Selasa, 16 Mei 2023.
FGD ini dihadiri langsung Joseph Lee, Ph.D selaku Vice Chancellor dan Prof Dr Lai Yin Ling sebagai Senior Advisor to The Vice Chancellor INTI International University. Selain itu, dari UNESA hadir, Prof. Slamet Setiawan, M.A., Ph.D. Direktur Teknologi, Informasi, Komunikasi dan Kerja Sama, jajaran dekan, kepala lembaga selingkung UNESA.
Prof Slamet mengatakan, FGD kali ini dimaksudkan untuk menggali potensi dari setiap fakultas yang dapat dikerjasamakan dengan INTI University. “Semua fakultas sekarang sudah punya peran,” katanya.
Dari pihak INTI University mengajukan beberapa program yang dapat dikolaborasikan dengan fakultas di UNESA seperti Project Learning Styles (research) yang bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Project Traditional Chinese Medicine dan Fisioterapi dengan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK), dan lain-lain.
“Menariknya, adalah terkait student mobility, kami sepakat jika mereka mengirimkan sepuluh maka kami juga akan mengirimkan sepuluh,” lanjutnya.
Menurutnya, kerja sama ini menjadi angin segar bagi mahasiswa UNESA untuk semakin memperluas kesempatan mereka untuk dapat belajar di luar negeri. Selain itu, dia juga menambahkan, kolaborasi ini dapat meningkatkan mutu dan peran UNESA di tingkat global. Ini sejalan dengan visi UNESA menjadi world class university.
Proyek lain yang ditawarkan INTI University yaitu terkait big data science. Slamet mengungkapkan bahwa bahwa program ini menarik karena INTI International University sendiri sudah memiliki alat yang mumpuni.
Proyek ini cocok diarahkan ke program studi data science. Setidaknya ada tiga hal yang akan dikerjakan yaitu kolaborasi penelitian, pengiriman dosen untuk studi lanjut, dan pemanfaatan data bersama.sehingga kedua perguruan tinggi dapat memanfaatkan data-data yang ada untuk keperluan kedua perguruan tinggi.
Pihak INTI, lanjutnya, juga tertarik dengan prodi Ekonomi Islam di UNESA padahal bukan kampus berbasis agama. Slamet menjelaskan bahwa nantinya dosen dari UNESA akan ikut mengajar ekonomi islam di sana. Sebaliknya, UNESA yang belum memiliki mata kuliah terkait Traditional Chinese Medicine, maka pengajar dari INTI yang akan datang ke UNESA.
“Sesuai dengan pesan rektor, kerja sama ini tidak berhenti hanya pada MoU, tetapi harus diimplementasikan. Nah, karena itulah kami langsung FGD hari ini. Hasilnya tadi, semua fakultas sudah memiliki peran masing-masing, itu kami harapkan dapat ditindaklanjuti lebih jauh,” tutupnya. []
***
Penulis: Hasna
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: