www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya–Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) UNESA menghelat webinar nasional kewirausahaan dengan tema “Membangun Jiwa Milenial serta Berintegritas Tinggi untuk Berwirausaha Demi Terwujudnya Pemulihan Ekonomi Pascacovid-19” pada Minggu (27/06/2021).
Narasumber yang dihadirkan pada kesempatan itu yakni Arderio Hukom, S.H., M.Kn. selaku CEO betterdata.id dan Kriswardana Group dan Dwi Bagus Rendi A P, S.Pd., M.Pd selaku Dosen prodi Pendidikan IPA Universitas Trunojoyo Madura sekaligus CEO Kopi Madura. Selain itu juga ada Septrianto Maulana ketua umum GEKRAFS Jawa Timur sekaligus Direktur Utama Intan Borneo Wisesa Group dan Dr. Deddi Nordiawan, SE, Ak, MM, Dosen FEB Universitas Indonesia sekaligus Founder “Medina Consulting” Chief Executive Officier.
Abdul Hafidz, S.Pd., M.Pd Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FIO menyampaikan bahwa webinar kewirausahaan tersebut menjadi momentum FIO untuk bangkit mengembangkan potensi lebih luas tidak hanya sebagai atlet, pendidik dan pelatih, tetapi juga memiliki kemampuan membangun dan mengembangkan bisnis dalam bidang olahraga.
Arderio Hukom dalam pemaparannya mengatakan bahwa berbisnis bisa dilakukan dalam berbagai bidang. Salah satunya bidang olahraga yang dapat dimulai dari potensi yang dimiliki dan kebutuhan yang ada di lapangan. Ia melanjutkan, olahraga saat ini selain menjadi kebutuhan juga menjadi tren. “Karena itu, mahasiswa FIO punya peluang bisnis ke arah itu,” ujarnya.
Ia memberikan gambaran bahwa beberapa usaha dalam bidang olahraga yang bisa digeluti. Pertama bisa dalam bentuk membuka kelas khusus olahraga baik sepak bola, bulu tangkis, basket, dan cabang olahraga lainnya. Kedua, juga bisa dalam bentuk pengembangan aplikasi olahraga. Ia mencontohkan seperti aplikasi Ayo Indonesia untuk sepak bola. “Aplikasi untuk bulu tangkis, basket, dan yang lainnya kan bisa dikembangkan, tinggal teman-teman kolaborasi dengan teman lain yang bisa IT atau buat aplikasi,” terangnya.
Ketiga bisa dalam bentuk membuat event olahraga. Berhubung ini pandemi, tambanya, event esport bisa menjadi salah satu pilihan. Selanjutnya, keempat, bisa juga dalam bentuk bisnis konten olahraga. “Kalau kita bermedsos biasanya habiskan paket, mending kita manfaatin teknologi di tangan (smartphone) untuk mendatangkan penghasilan,” tukasnya. “Banyak peluang yang bisa teman-teman mahasiswa manfaatkan, tinggal memilih mana yang cocok, kemudian cari partner lalu jalan jangan pantang penyerah,” pungkasnya.
Sementara itu, Seprianto Maulana menuturkan bahwa untuk memulai bisnis bisa dengan banyak strategi, selain mencari patner juga bisa memanfaatkan program pemerintah yang ada, salah satuya yang disediakan Kemenparekraf RI. Ia melanjutkan bahwa modal penting yang harus dimiliki entrepreneur sukses ialah berani memulai dari nol, menentukan dan fokus pada sasaran, berorientasi pada keinginan dan tren pasar, inovatif dalam menghadirkan produk atau jasa layanan yang menarik atau unik, memperbanyak jaringan, dan tentunya mampu memanfaatkan teknologi.
Kemudian Dwi Bagus Rendi menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam memulai bisnis. Memutuskan apa yang harus dijual, bisa dalam bentuk barang atau jasa. Menentukan segmentasi pasar. Kemudian mencari rekan bisnis yang bisa diajak untuk berkolaborasi. Merencakan target dan tujuan dalam bisnis serta sistem evaluasinya. Paling penting adalah berani memulai dan menjadikan segala keputusan sebagai pelajaran untuk lebih baik lagi ke depannya.
“Dari pengalaman bisnis dan riset bisnis, kita juga perlu memahami tata kelola atau manajemen bisnis. Mulai dari manajemen pemasaran, manajemen produksi, manajemen distribusi, dan manajemen finansial,” ujarnya.
Sementara itu, Deddi Nordiawan menyampaikan bahwa dalam berbisnis memang ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dan itu memang perlu dalam mematangkan segala hal agar tepat sasaran dan sesuai harapan. Namun, jangan sampai karena pertimbangan justru jadi penghambat.
Ia menuturkan bahwa tantangan bisnis saat ini memang banyak, tetapi peluang di dalamnya tidak kalah banyaknya. Karena itu, dibutuhkan kemampuan membaca peluang, apa kebutuhan dan apa permasalahan di lapangan, lalu mampu menjawab peluang tersebut secara inovasi dan solutif serta yang paling penting adalah kemampuan dalam beraksi atau merealisasikan rencana bisnis untuk menjawab kebutuhan itu. (yuris)
Share It On: