Mahasiswi S-1 Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) panen juara dalam Peksiminas XVII 2024. Medali perunggu (juara 3) yang diperoleh Icha tersebut menggenapkan medali yang diraih UNESA melalui Naurah Yasmin Abdillah pada tangkai lomba monolog dengan membawa pulang medali perak (juara 2).
Unesa.ac.id. SURABAYA—Tidak ada usaha yang sia-sia, seperti itulah yang dilakukan Risma Icha Saputri. Mahasiswi Prodi S-1 Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik (Sendratasik), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNESA itu pantang menyerah dan rela menunda wisuda demi berkompetisi pada ajang Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) XVII 2024.
Perempuan yang akrab disapa Icha itu mengikuti seleksi Peksiminas tangkai lomba tarik suara atau menyanyi dangdut kategori putri. Usahanya itu dimulai pada 2020, lalu mencoba lagi pada 2022. Kendati belum berhasil, dia kembali lagi mencoba pada 2024 dan lolos di tingkat universitas, masuk di tingkat daerah dan melaju ke tingkat nasional.
Pada tingkat nasional, Icha membawakan dua lagu; 'Ku Ingin' dari Rita Sugiarto dan 'Kulepas dengan Ikhlas' dari Lesti Kejora. Lagu tersebut dibawakan dengan percaya diri dan teknik vokal yang matang. Hasilnya luar biasa. Dia juara 3.
“Sejak awal saya memiliki dorongan untuk mencapai apa yang saya impikan. Saya percaya, kegagalan bukan akhir dari usaha, tetapi justru awal perjuangan meraih mimpi yang sesungguhnya. Karena itu saya terus mencoba, hingga akhirnya di pencapaian ini,” ucapnya.
Icha mengaku senang bisa bersaing dengan peserta dari berbagai perguruan tinggi tanah air. Di balik perjuangannya itu ada proses dan pengalaman yang tak terlupakan. Kendati perolehan itu bukan yang tertinggi, tetapi dia merasa sangat senang dan bersyukur bisa memberikan yang terbaik untuk almamater.
Bagi perempuan asal Jombang itu, perjuangan harus dibarengi dengan pengorbanan. Demi ikut Peksiminas, Icha rela mengurungkan niatnya untuk wisuda pada periode 111 kemarin. Pengorbanannya itu dibayar tuntas di panggung penghargaan.
"Tujuan saya berkompetisi untuk mengetahui sejauh mana kemampuan diri saya. Menurut saya, kalau ada kemampuan tetapi tidak dilombakan itu rasanya ada yang kurang. Terkait persiapan, saya latihan rutin di kampus bersama pelatih dan pembina, alhamdulillah saya masuk 3 besar," ungkapnya.
Motivasinya ikut Peksiminas juga untuk terus meningkatkan teknik vokalnya. Dengan mengikuti ajang tersebut, dia jadi punya pengalaman situasi kompetisi tertinggi, itu bisa jadi bekal penting untuk menyasar kompetisi bergengsi lainnya seperti DA (D’Academy), Lida (Liga Dangdut Indonesia), dan KDI (Kontes Dangdut Indonesia).
Selain itu, dia juga ingin menunjukkan bahwa di Prodi S1 Pendidikan Sendratasik ini banyak potensi yang bisa dikembangkan terutama vokal. Sebab selama ini, dia merasa mahasiswa Sendratasik banyak memiliki talenta dan bakat yang bisa terus diasah, dilatih, dibimbing dan diuji di tingkat daerah, nasional bahkan internasional. "Teruslah berproses, jangan pernah ragu pada kemampuanmu sendiri! SemangArt! Karena semangat adalah seni," tandasnya.[]
***
Reporter: Fatimah Najmus Shofa (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: